Bupati Bandung Dadang Supriatna Lantik 49 Kades Terpilih dan Selaraskan RPJM Desa dengan visi misi Kabupaten Bandung

Daerah663 Dilihat

KAB.BANDUNG//reformasinews.com-Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak dan Pemilihan Antar Waktu (PAW) pada 20 Oktober 2021 lalu, dan diikuti sejumlah 198 calon kepala desa (kades), telah sukses dilaksanakan. Sebanyak 49 kades dan 3 PAW terpilih, dilantik Bupati Bandung Dadang Supriatna secara serentak pula di Gedung Moh. Toha, Soreang, Kamis (28/10/2021).

“Bagi kades yang sudah dilantik hari ini, harus segera membuat RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Desa. Ini harus selaras dengan RPJM provinsi maupun kabupaten, dan tentunya harus selaras pula dengan visi misi kita, yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera,” ucap Bupati Dadang Supriatna.

Sementara untuk 3 kades PAW, bupati meminta mereka untuk melakukan komunikasi dengan para keluarga almarhum kades. Komunikasi dan koordinasi itu, menurutnya diperlukan untuk mengakomodir janji politik almarhum kades yang belum terealisasi.

Selain pembangunan desa di berbagai sektor, bupati yang akrab disapa Kang DS pun mengajak para kades baru, untuk menyukseskan program vaksinasi di Kabupaten Bandung yang saat ini baru mencapai sekitar 57%.

“Kades ini merupakan garda terdepan suksesnya vaksinasi. Kita masih jauh tertinggal, untuk itu terus lakukan percepatan. Agar target 80% vaksinasi masyarakat kit di bulan Desember mendatang, bisa direalisasikan,” imbuh Kang DS.

Mengantisipasi lonjakan kasus dan munculnya klaster baru di saat covid-19 tengah melandai, ia pun mengajak para kades untuk tetap menggalakkan penerapan protokol kesehatan (prokes) kepada warga di wilayahnya masing-masing.

Minimal 1 M, yaitu memakai masker, harus dijadikan kebiasaan sehari-hari setiap individu masyarakat. “Yang terpapar saat ini menyisakan sekitar 131 orang. Memang pandemi tengah melandai, tapi tetap tidak tumbuh euphoria di masyarakat. Terus lakukan kampanye dan gelorakan penerapan prokes, yang berujung pada masyarakat yang taat dan patuh. Sehingga herd immunity atau kekebalan kelompok segera terbentuk,” pungkas Kang DS.

 

(Eri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *