Handle Pariwisata, Pengarang Buku “Mutiara Laut Jampea” Dekat ke Mobile Devices

Daerah631 Dilihat

 

Reformasiaktual.com//BANTAENG – Mengikuti jejak Mas Sandi yang kini menjabat Menparekraf/Kepala Baparekraf RI, Muhammad Jufri juga aktif memainkan ponselnya. Apalagi saat melakukan perjalanan keluar daerah, meninggalkan Gedung MULO, tempat dia berkantor di Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel) untuk sementara waktu.

Pada Kamis pagi (18/11/21) misalnya, Jufri yang bergelar Professor melakukan perjalanan dari Kabupaten Bantaeng menuju Kota Makassar. Ditemani sopir dan seorang staf, dia menyentuh layar polsenya untuk membuka aplikasi Zoom Cloud Meeting.

Rupanya akan menggelar pertemuan virtual guna membahas sejumlah agenda kepariwisataan dan kebudayaan dalam sepekan ini. Di sisi lain, tepatnya di Ruang SSTIC, Gedung MULO, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 23, Kelurahan Mangkura, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar telah lebih awal bersiap para Kepala Bidang, Kepala UPT, dan Kepala Seksi mendengarkan arahan Prof Jufri.

_”I am sorry for all of you, my best friend. Saya masih dalam perjalanan, mudah-mudahan tidak mengurangi nilai kebersamaan kita. Ada beberapa hal yang Saya yakini penting untuk kita bahas bersama pada kesempatan ini mengingat time yang makin mendekat jadwal,” kata Jufri membuka virtual meeting._

Bukan hal baru ternyata bagi Pengarang buku “Mutiara Laut Jampea” itu melakukan pertemuan virtual. Untuk jajarannya di Disbudpar Sulsel sendiri sudah kesekian kalinya sejak dia dilantik sebagai Kepala Dinas dan dikukuhkan pada Jumat, 8 Oktober 2021.

Bahkan jabatan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sulsel yang tuntas diembannya menjadikannya semakin terbiasa bekerja dengan cara dan metode yang cepat lagi efektif melalui pendekatan mobile devices. Jufri pada moment itu sempat menyinggung rencana kedatangan Mas Sandi alias Sandiaga Salahuddin Uno.

Pejabat Negara yang dilantik pada 23 Desember 2020 dengan gayanya yang milenial dijdwalkan akan berkunjung ke Sulsel dalam waktu dekat. Hanya saja, kepada AMBAE Jufri masih tidak ingin membeberkan lebih jauh agenda Mas Menteri Parekraf itu.

_”Tadi itu kita membahas salah satunya rencana Mas Menteri mau ke Sulawesi Selatan. Kita masih terus membangun komunikasi dan koordinasi dengan kementerian. Inshaa Allah kalau tidak ada halangan minggu ini, do’akan semoga lancar,” ungkapnya._

Dia juga membenarkan jika dirinya kerap berkomunikasi dengan jajarannya serta pihak lainnya melalui aplikasi virtual baik itu Zoom Cloud Meeting, Google Meet, Skype ataupun Cisco WebEx, WhatsApp, dan sejumlah media sosial yang ada. Gawai yang kerap digunakan diantaranya smartphones, tablets, personal computers, laptop computers, smart watches, dan e-readers.

Meskipun pada dasarnya Jufri mengakui tetap memanfaatkan media luring atau langsung dapat disentuh secara fisik tanpa bantuan aplikasi seperti koran dan leaflet. Begitu pun untuk kebutuhan membahas kepariwisataan, di samping tuntutan melek teknologi melalui rapat virtual, juga tetap rutin bertemu offline dalam ruang rapat maupun cara-cara outdoor di taman dan spot destinasi wisata.

_”Perkembangan teknologi mesti kita ikuti, untuk maju kan harusnya seperti itu. Saya yakin, teman-teman di kantor juga sudah terbiasa dengan cara-cara virtual seperti ini jauh sebelum Saya ada di Disbudpar Sulsel,” tutur dia._

Lanjut disampaikan, sejumlah agenda besar telah disiapkan untuk memajukan kepariwisataan dan kebudayaan, mencakup pula ekonomi kreatif yang menjadi tanggung jawab OPD yang dipimpinnya. Satu yang diterangkan yakni perhelatan Sulsel Great Sale 2021 (SGS 2021) sekitar sepekan lalu yang mewadahi para Pelaku UMKM untuk memasarkan produknya di Mall Pinisi Point (Pipo), Kota Makassar.

_”Kurang lebih seminggu lalu, kita laksanakan Sulsel Great Sale 2021 di Pipo. Ini event pertama di sektor ekonomi kreatif, inu juga masih berlangsung untuk online-nya sampai akhir November,” ujar Prof Jufri.

 

Agus // Ambae

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *