Dari Gedung MULO, Nur Raudhahtul Dapat Spirit Menuju Pemilihan Putri Hijab Indonesia 2021

Daerah540 Dilihat

Reformasiaktual.com//MAKASSAR- Menyambangi Gedung MULO di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 23, Kelurahan Mangkura, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Nur Raudhahtul menegaskan mendapat spirit luar biasa guna mengikuti Pemilihan Putri Hijab Indonesia 2021. Ajang tingkat nasional, keberlanjutan dari ajang tingkat provinsi yang selesai dihelat sekitar Oktober lalu.

Nur Raudhahtul adalah Putri Hijab Sulsel 2021 yang akan mengikuti Putri Hijab Indonesia 2021. Kedatangannya ke Gedung MULO tak lain untuk menyampaikan rencana kegiatan dimaksud.

Alhasil dia diterima langsung Muhammad Jufri selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel) di ruang kerjanya. Turut serta bersama Nur Raudhahtul, sang Ayah Jamaluddin serta Kepala Bidang Kesenian dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Sulsel, Sri Rejeki.

_”Luar biasa pak Kadis sudah menerima kami, Alhamdulillah. Ini spirit baru bagi Saya, juga terima kasih dari Saya bersama orang tua,” kata Nur Raudhahtul._

Pemilik nama lengkap St Nur Raudhahtul Adawiyah J itu buah hati dari pasangan Jamaluddin (48) dengan Nurlina (48). Jika Jamaluddin sehari-hari beraktivitas sebagai Perawat di UGD RSUD Labuang Baji, Nurlina adalah Dosen Keperawatan Unismuh (Universitas Muhamamdiyah) Makassar.

Nur Raudhahtul sendiri masih menyandang status Mahasiswa semester 7 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unismuh Makassar. Kini berusia 20 tahun, tampak anggun dengan gaun berwarnah merah mulai hijab hingga baju yang menyatu dengan rok.

Lanjut dikatakan saat ditemui Ambae usai audiensi, dirinya lebih bersemangat dari sebelumnya untuk mengikuti kompetisi. Harapannya tentu saja Juara I dan diamanahi tugas dan tanggung jawab sebagai Putri Hijab Indonesia 2021.

_”Mudah-mudahan Saya bisa membawa nama baik daerah yang kita cintai semua, Provinsi Sulawesi Selatan. Bisa memberikan yang terbaik nanti yang akan diadakan di Bandung,” harapnya._

Kompetisi itu akan dihelat tanggal 24 hingga 27 November 2021 di Bandung. Nur Raudhahtul menuturkan akan didampingi sang Ayah.

_”Bapak (red: Kadisbudpar Sulsel) responnya sangat baik, dia mensupport untuk tingkat nasional nanti, semoga bisa memberikan yang terbaik,” bebernya._

Dia menyatakan siap berkontribusi mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Sulsel. Khususnya Wisata Ramah Muslim yang oleh Kemenparekraf/Bapadekraf RI disebut Wisata Halal.

_”Pasti itu, promosi pariwisata dan ekonomi kreatif sekarang ini sudah sering di media sosial. Kemarin Saya juga ikut Pemilihan Putri Pariwisata Sulsel, masuk (juara) busana terbaik,” paparnya._

Selain itu, Nur Raudhahtul pernah mengikuti Top Model. Dia berhasil menempati posisi Runner-up II atau Juara III.

_”Kita harus terus promosikan pariwisata dan kebudayaan kita lewat media sosial. Kita tahu Pandemi sudah semakin melandai,” tutur dia._

Sementara Jamaluddin mengharapkan agar terjadi perubahan signifikan pada diri dan karakter putrinya ke arah yang lebih baik. Tutur kata, sikap, dan perilakunya dapat menjadi teladan, utamanya bagi puteri-puteri lainnya di Sulsel.

_”Sebagai muslimah, tentu tidak hanya kita persiapan untuk lomba saja. Tapi sekembalinya dari mengikutinl event, tetap bersosialisasi memberikan contoh dan menjadi teladan bagi puteri ataupun masyarakat luas di Sulawesi Selatan,” pungkasnya._

Jamaluddin mengungkapkan rasa bangga atas capaian prestasi anak pertamanya itu. Nur Raudhahtul dijelaskan ayahnya merupakan kakak dari St Nureski Aulia J yang duduk di bangku kelas 2 SMA dan Ahmad Nurifky yang akan segera melanjutkan pendidikannya di SMP.

_”Saya selaku orang tua berbangga, bisa mewakili Sulsel sebagai Puteri Hijab. Target kita mudah-mudahan bisa meraih yang terbaik di ajang nasional nanti,” harap Jamaluddin._

Kadisbudpar Sulsel yang kemudian dikonfirmasi oleh Ambae menyampaikan jika dirinya menyambut baik Nur Raudhahtul bersama Jamaluddin di hari Jum’at (19/11/21). Apresiasi dan penghargaan patut diberikan menurutnya sebagai balasan kebaikan.

Gambaran kearifan lokal dengan mengedepankan nilai-nilai sipakatau, sipakalabbiri’/sipalebbi’, sipakainga’/sipakainge’. Nilai-nilai adat yang kerap disebut Budaya 3S dalam ranah etnis Makassar dan Bugis yang berarti saling menghargai, saling menghormati, dan saling mengingatkan.

_”Bukan berarti kita ingin dihargai, tapi inilah budaya kita yang sebenarnya yang memasyarakat dan dijunjung tinggi masyarakat Makassar, Bugis, Toraja, Mandar. Saya do’akan anak kita ini bisa mengharumkan Sulawesi Selatan di kancah nasional sebagai Putri Hijab Indonesia tahun 2021,” imbuhnya._

Jufri juga mengatakan, belum lama ini putera dan puteri daerah Sulsel menjuarai Pemilihan Putri Pariwisata Indonesia tingkat nasional yang dilaksanakan di Denpasar, Bali. Dua perwakilan Sulsel meraih Juara I dan Juara III.

_”Ini menunjukkan bahwa anak-anak kita dari Sulawesi Selatan tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia, prestasinya dalam hal kemampuan akademik dan pengalaman bisa bersaing dan menorehkan hasil spektakuler,” kata Jufri._

Disbudpar Sulsel yang dipimpinnya intens mensupport berbagai kompetisi termasuk Duta Museum yang melibatkan milenial. Bahkan pasca kompetisi membuka ruang seluas-luasnya agar para puteri ataupun duta ambil bagian pada event pariwisata maupun kebudayaan.

Agus//Ambae

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *