Reformasiaktual.com//SERDANG BEFAGAI- Jembatan di Dusun VII Desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) ambruk karena mengalami abrasi.
Akibatnya, akses masyarakat terganggu dalam melakukan aktifitas sehari-hari seperti bekerja hingga berangkat ke sekolah.
Demikian disampaikan Saring (50) warga Dusun VII Desa Petuaran Hilir dilokasi, kepada media ini Senin (29/11) sore tadi.
Dijelaskannya, bahwa sebelumnya telah dilakukan normalisasi diduga karena mengalami banjir di Sei Rampah sekitarnya, kemudian karena aliran sungai ini dibesarkan tapi kondisi jembatan kita kan kecil, lalu pada saat itu airnya deras makanya jembatan mengalami ambruk.
“Masyarakat sangat terganggu saat mencari nafkah, karena ibu-ibu disini bekerja harian di Perkebunan dan masyarakat ada juga yang beternak bahkan anak-anak ke sekolah. Ini juga akses penghubung ke desa lain diantaranya Desa Simpang Empat Kecamatan Sei Rampah,”ujarnya.
“Kami berharap kalau bisa jembatan ini segera dibangun kembali yang layak. Namun untuk sementara karena masyarakat kesulitan saat beraktifitas akhirnya masyarakat sekitar bergotong royong dengan membuat jembatan swadaya,”tutup Saring.
Ditambahkan Herman (64) warga yang sama, menyampaikan kami masyarakat Petuaran Hilir pada umumnya berharap agar jembatan ini segera dibangun, karena aktifitas sehari-hari masyarakat sangat terganggu.
“Kalau jembatan putus, maka aktifitas masyarakat lumpuh. Karena kalau jalan lain masyarakat harus menempuh jarak hampir 2 Km,”ungkapnya.
Menurutnya, jembatan ini merupakan pembangunan Tahun 2019 Anggaran dari Desa. Kemarin ada juga direnovasi hanya ditempel saja, namun tidak berfungsi dan dinilai sia-sia.
“Dengan kondisi jembatan tersebut, sehingga waktu terkena air deras langsung mengalami abrasi hingga jembatan ini ambruk,”kata Herman.
(Rizky Zulianda)