Sebanyak 1.157 Rumah Alami Kerusakan di Pasi’lambena dan Pasi’marannu Selayar

Daerah891 Dilihat

 

Reformasiaktual.com// KEPULAUAN SELAYAR( Sulsel )- Bupati Kepulauan Selayar, H Muh Basli Ali usai mendampingi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, ST kepada sejumlah media di Bandar Udara H Aroeppala Padang Selayar mengungkapkan,” Selain Gubernur, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel, Irjen Polisi Nana Sudjana dan Panglima Komando Militer (Pangdam) XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno, SH MH juga telah menyerahkan secara simbolis paket sembilan bahan pokok (Sembako) kepada korban getaran gempa bumi yang mengguncang Laut Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/12/21) yang lalu di Kecamatan Pasi’marannu dan Pasi’lambena dalam wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar.” ungkapnya.

Disamping itu, Bupati, H Muh Basli Ali juga menerima bantuan keuangan untuk penanggulangan bencana akibat gempa yang memporak-porandakan ribuan rumah warga serta fasilitas umum lainnya dari Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman sebesar Rp 8 miliar yang sudah ditransfer ke Kas Daerah (Kasda) Kepulauan Selayar pada Jumat (17/12/21) yang lalu. Dana itu akan dimanfaatkan untuk pemulihan rumah warga yang mengalami kerusakan termasuk dalam merehabilitasi dan perbaikan sejumlah fasilitas umum berupa sekolah, dermaga, tambatan perahu, masjid, pasar serta fasilitas-fasilitas umum lainnya yang mengalami kerusakan akibat guncangan gempa NTT yang berkekuatan 7,4 Magnitudo pada lima hari lalu.” katanya menambahkan.

Gubernur juga meminta kepada para pengungsi yang sekaligus sebagai korban untuk memberikan kepercayaan yang meyakinkan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar guna memberikan pelayanan yang maksimal kepada para korban, baik diwilayah Kecamatan Pasi’lambena, Pasi’marannu, Pasi’masunggu dan Taka Bonerate. Gubernur juga berjanji akan memberikan pendampingan kepada masyarakat yang masih dalam kondisi trauma akibat gempa yang membuat mereka panik dan lari meninggalkan rumah mereka untuk menyelamatkan diri. Dengan kehadiran Kapolda Sulsel dan Pangdam XIV Hasanuddin bersama Plt Gubernur, masyarakat sudah mengaku telah mendapat perlakuan yang luar biasa dan memuaskan.” H Muh Basli Ali imbuhkan.

Untuk proses pemulihan bagi rumah penduduk, Pemerintah Daerah (Pemda) Kepulauan Selayar juga sudah menurunkan tim teknis untuk merinci rumah yang mengalami rusak parah, sedang dan ringan untuk dijadikan acuang dan pedoman bagi Pemda setempat dalam memberikan bantuan. Sebab pemberian dan penyaluran bantuan akan disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang dialami.” ungkap H Muh Basli Ali usai mendampingi Plt Gubernur Sulsel ke lokasi bencana di Pulau Bonerate sore tadi dengan menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Udara.

Camat Pasi’lambena, Patta Bau, S.Sos, M.Si ketika dimintai data sekaitan rumah penduduk yang mengalami kerusakan per 19 Desember 2021 hari ini kepada REFORMASIAKTUAL.COM Kepulauan Selayar menyebut sebanyak 389 rumah dengan rincian sebanyak 154 rusak berat dan rusak ringan sebanyak 235 buah. Untuk korban luka-luka dan cedera sebanyak 40 orang dengan uraian luka berat sebanyak 6 orang, luka ringan dan cedera sebanyak 32 orang sedangkan 2 orang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KH Hayyung Selayar.” paparnya.

Ia juga menuturkan jika petugas dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Makassar Sulsel yang totalnya 6 orang saat ini sedang berada diwilayah Pasi’lambena untuk melakukan survey pasca terjadinya gempa bumi di Larantuka – Meumere Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Di Pulau Bonerate dan Pulau Lambego Kecamatan Pasi’marannu kata Syamsil selaku Camat, total rumah yang mengalami kerusakan baik rusak berat dan ringan akibat getaran gempa bumi pada Selasa lalu sebanyak 768 rumah. Sedangkan fasilitas umum seperti sekolah, pagar sekolah, dermaga dan tambatan perahu, serta sejumlah fasilitas umum lainnya mencapai angka 25 kerusakan,11 diantaranya rusak ringan sedangkan sebanyak 14 fasilitas umum mengalami rusak berat.Sudah termasuk tempat Ibadah berupa mesjid. Sehingga jika diakumulasi kerusakan rumah penduduk dari dua kecamatan totalnya mencapai 1.157 buah rumah.

( M.Daeng Siudjung Nyulle )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *