Gempa Bumi Berkekuatan 3,7 Skala Richter Kembali Guncang Pasi’lambena Selayar

Daerah431 Dilihat

 

Reformasiaktual.com//Kepulauan Selayar( Sulsel )-
Hingga malam ini, Kamis (23/12/21) masih tercatat dikisaran 2.000 an warga Desa Kalao Toa, Lembang Mate’ne, Garaupa dan Garaupa Raya memilih bertahan di Posko Pengungsian diatas Buki Barumbung di Pulau Kalao Toa Kecamatan Pasi’lambena yang merupakan wilayah kecamatan terluar dan terjauh dari ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar, Benteng. Mereka terpaksa mengungsi karena rumah mereka rusak dan rasa cemas akan munculnya gempa susulan pasca terjadinya gempa bumi yang berkekuatan 7,4 SR dikedalaman 10 km di Laut Flores tepatnya di Larantuka – Meumere Propinsi Nusa Tenggara Timur pada sembilan hari yang lalu.

Data dan informasi terakhir yang berhasil dihimpun REFORMASIAKTUAL.COM sebanyak 1.157 rumah mengalami kerusakan, baik rusak berat, sedang dan ringan di Kecamatan Pasi’lambena dan Pasi’marannu. Akses jalan raya dari Latokdok ibukota Kecamatan Pasi’lambena menuju Bukit Barumbung sempat lumpuh akibat jalan retak dan menganga yang menyebabkan kendaraan roda empat kesulitan untuk melintas.

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Selatan juga sudah menemui korban gempa ditenda-tenda pengungsian di Pulau Bonerate Kecamatan Pasi’marannu tepatnya dihari ke 6 Minggu (19/12/21) sekaligus menyerahkan secara simbolis anggaran pemulihan rumah yang mengalami kerusakan termasuk sejumlah fasilitas umum lainnya senilai Rp 8 miliar. Dalam kesempatan itu Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, ST didampingi oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Nana Sudjana dan Panglima Daerah Militer (Pangdam) XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno, SH MH.

Selain itu, Bupati Kepulauan Selayar, H Muh Basli Ali dan Plt Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jarwansah yang sejak dari pagi menunggu di Bandar Udara H Aroeppala Padang Selayar juga ikut mendampingi dengan Andi Sudirman Sulaiman menggunakan pesawat helikopter milik Angkatan Udara dengan pilot Kapten Irfani. Melihat kedatangan Forkopimda Sulsel, para pengungsi khususnya di Pulau Bonerate merasa sangat senang dan bahkan terharu dengan perhatian dan kepedulian Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan.

Camat Pasi’lambena, Patta Bau, S.Sos, M.Si yang dihubungi via selulernya malam ini kembali menyampaikan jika pada malam Rabu (22/12/21) kemarin gempa susulan kembali mengguncang Pulau Kalao Toa yang mengakibatkan listrik roboh dan menimpa salah satu rumah warga di Desa Garaupa yang berjarak sekitar 7 kilometer dari ibukota Kecamatan Pasi’lambena. Gempa bumi susulan yang berkekuatan 3,7 SR terjadi pada pukul 22.56.23 Wita menyebabkan sebagian warga yang sementara istirahat ditenda pengungsian maupun yang sudah balik ke rumah mereka sempat panik dan kembali ke posko pengungsian.

Para petugas dari Badan Meteorologi, Klimatologin dan Geofisika (BMKG) Makassar yang berjumlah 6 orang masih berada di Pasi’lambena. Dan menurut keterangan mereka pasca gempa susulan yang bermagnitudo 3,7 yang titik kekuatannya berada di Pulau Kalao Toa. Gempa ini sempat membuat tiang listrik roboh namun sudah diperbaiki oleh TNI/Polri bersama masyarakat setempat. Disamping itu, penyaluran bantuan logistik juga masih dilakukan hingga sore tadi di Desa Kalao Toa dan Lembang Mate’ne. Untuk besok, Jumat (24/12/21) tim evakuasi masih akan mendistribusikan lagi ke Pulau Karumpa dalam wilayah Pasi’lambena yang juga terdampak dan banyak menimbulkan kerusakan rumah warga.

Sejak dua hari lalu, TNI/Polri bersama dengan masyarakat sudah melakukan pembersihan puing-puing akibat kerusakan rumah dan fasilitas umum lainnya diarea pemukiman penduduk. Dan sampai saat ini masih ada dikisaran 2.000 warga yang masih bertahan ditenda-tenda darurat pengungsian. Ada juga sebagian yang pada siang hari turun diperkampungan melakukan aktifitas tetapi jika malam sudah tiba mereka kembali ke pengungsian diatas bukit.” kata Patta Bau.

Juga dapat kami laporkan bahwa salah seorang warga Pulo Madu Kecamatan Pasi’lambena, Cari Kamba (65) yang merupakan korban reruntuhan bangunan akibat gempa bumi yang dilarikan dan sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KH Hayyung Kepulauan Selayar telah menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (23/12/21) pagi tadi. Jenazah almarhumah sempat disemayamkan dirumah keluarganya di Bonea sebelum dishalati dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bonea Kelurahan Benteng Utara Selayar Sulawesi Selatan.

(M. Daeng Siudjung Nyulle)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *