Mendagri Sebut Capaian Vaksinasi Bantaeng Bergerak Cepat

Nasional338 Dilihat

Reformasiaktual.com//BANTAENG – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengakui capaian vaksinasi di Pemkab Bantaeng yang bergerak cepat. Dalam kurun kurang dari 20 hari, ada pergerakan vaksinasi hingga 31 persen.

Hal itu diungkapkan Tito Karnavian dalam diskusi melalui zoom meeting di Tempo Media bersama dengan sejumlah kepala daerah lainnya di Indonesia, Rabu, 29 Desember 2021. Diskusi ini bertemakan #PahlawanVaksin, peran pemimpin kepala daerah dalam membangun kekebalan komunal.

Dalam kesempatan itu, Tito menyebut, pergerakan sebanyak 31 persen dalam 20 hari ini adalah berkat kekompakan Forkopimda dan semua unsur pemerintahan. Pergerakan ini adalah capaian yang luar biasa.

“Itulah unsur yang paling utama. Idealnya, daerah yang melakukan vaksinasi dengan cepat adalah daerah yang Forkopimdanya kompak,” jelas Tito.

Dia mengakui, Bantaeng saat ini memang belum mencapai syarat Herd imunity yaitu 70 persen vaksinasi. Meski demikian, syarat 70 persen itu akan mudah tercapai hingga akhir tahun jika pemerintah dan Forkopimdanya terus kompak untuk melakukan vaksinasi.

“Bantaeng ini belum mencapai 70 persen. Tetapi saya sangat yakin ini kalau terus kompak, maka akan mencapai 70 persen dalam dua hari,” jelas dia.

Tito mencontohkan saat melakukan kunjungan kerja Kolaka. Awalnya, daerah ini hanya mencapai 49 persen vaksinasi. Tetapi setelah kompak bersama dengan Forkopimdanya, Kolaka melebihi syarat dari 70 persen itu dalam 10 hari.

“Saya besok bakal undang kepala daerahnya (Kolaka). Kita makan siang bersama, kita berikan penghargaan dan insentif. Hanya karena kagum saja, dalam waktu 10 hari, itu bisa selesai,” jelas dia.

Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin mengatakan, apa yang dilakukan pemerintah Kabupaten Bantaeng memang adalah bagian dari upaya menerjemahkan instruksi Mendagri terkait dengan vaksinasi ini. Dia mengatakan, Bantaeng adalah salah satu daerah dengan tingkat kesadaran masyarakat yang cukup baik.

“Di awal-awal vaksin, kita di Bantaeng ini adalah salah satu daerah yang tidak pernah keluar dari lima besar capaian vaksinasi. Akhir-akhir ini, kita terpuruk di posisi tiga besar dari bawah. Tetapi kita berhasil bangkit kembali dengan persentase 67,84 persen,” jelas dia.

Dia menambahkan, ada banyak hal unik yang lahir dari pemerindah desa dan kelurahan terkait upaya mendorong vaksinasi ini. Di desa ada beberapa yang melakukan pendekatan reward seperti memberikan door prize untuk mereka yang divaksin.

“Tetapi kita di Kabupaten sudah mulai melakukan pendekatan Punishment untuk mereka yang tidak vaksin. Ini seperti juga di daerah lain. Dan ini cukup efektif untuk membangun kembali kesadaran akan kewajiban masyarakat,” jelasnya.

Agus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *