PLN ULP Tanjung Balai Tanggapi Keluhan Masyarakat Sei Kepayang Tentang Gangguan Listrik

Daerah770 Dilihat

 

Reformasiaktual.com//TANJUNG BALAI.Terjadinya pemadaman listrik PLN sering membuat masyarakat konsumen listrik PLN kecewa dan berkeluh-kesah.
Pemadaman dapat terjadi karena adanya pemeliharaan maupun gangguan di lapangan.

Seperti hal yang di keluhkan oleh salah seorang warga Sei Kepayang pada hari Senin, ( 10/01/2022 ) yang mana warga tersebut menjadi Konsumen listrik PLN yang merasa kecewa hingga menyampaikan keluh kesah nya kepada Wartawan Reformasiaktual.com berharap untuk disampaikan kepada PLN ULP Tanjung Balai kiranya pemadaman arus listrik di Sei Kepayang dapat segera teratasi.

Perlu untuk di ketahui bahwa PLN ULP Tanjung Balai juga melayani masyarakat di sekitar Tanjung Balai termasuk Sei Dua Hulu hingga Sei Kepayang, Sei Kepayang Timur dan Sei Kepayang Barat Kabupaten Asahan.

Menindak lanjuti keluhan yang disampaikan oleh warga, wartawan Reformasiaktual.com segera menghubungi Patar Manager PT.PLN ULP Tanjung Balai untuk meminta konfirmasi terkait perihal dimaksud. Dan Manager PT.PLN ULP Tanjung Balai mempersilahkan wartawan RA untuk hadir melakukan konfirmasi pada hari Selasa tanggal 10/01/2022.

Sesuai dengan waktu yang telah di janjikan maka wartawan RA hadir tepat waktu dan diterima langsung oleh Patar dan Jos Kariadi Purba ( Tehnik bagian gangguan jaringan).
Patar menanggapi pertanyaan wartawan terkait keluhan konsumen perihal seringnya listrik PLN padam di wilayah Sei Kepayang sekitarnya.

 

“Tentang pemadaman listrik di wilayah Sei Kepayang dan sekitarnya kendalanya adalah masih banyak tanaman pohon kelapa warga yang tidak bersedia untuk ditebang. Padahal pohon kelapa warga berdekatan dengan kabel utama jaringan Listrik PLN. Bahkan pohon kelapa tanaman warga lebih tinggi tinggi dari kabel PLN, ketika pelepah pohon kelapa jatuh dan menimpa kabel maka mengakibatkan listrik padam”, kata Patar.

“Sebagian masyarakat pemilik pohon kelapa yang berdekatan dengan tiang dan kabel listrik dengan rela pohonnya untuk ditebang. Namun sebagian lagi tidak bersedia pohonnya di tebang. Padahal ini dapat merugikan masyarakat konsumen lain jika sampai terjadi gangguan dan mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik hanya gara – gara pelepah pohon kelapa yang jatuh dan tersangkut di kabel utama PLN.
Kami selaku pihak PLN telah berulang kali melakukan sosialisasi kepada masyarakat bersama aparat di tingkat Kecamatan dan desa setempat. Namun masih ada saja yang tidak rela pohon kelapanya di tebang”, imbuh Patar.

Lanjut Patar, “Jika ini terus berlanjut maka masyarakat desa setempat dan sekitarnya yang di rugikan akibat listrik padam dan bukan hanya masyarakat saja yang rugi, akan tetapi PLN juga ikut rugi karena pasokan listrik terus di produksi tetapi tidak bisa terjual kepada masyarakat karena adanya listrik padam karena gangguan tersebut. Bahkan dapat beresiko fatal terhadap keselamatan manusia jika sampai ada pohon tumbang dan menimpah kabel listrik hingga putus dan ada orang di dekatnya”, Manager PLN ULP Tanjung Balai tersebut.

Sementara Jos Kriadi menyampaikan gangguan bukan hanya pada pelepah pohon kelapa dan pohon tumbang, akan tetapi ada hewan hewan liar yang naik ke kabel melalui pohon- pohon yang berada di dekat tiang dan kabel listrik.

“Jadi pak permasalahan gangguan bukan hanya karena pelepah pohon kelapa dan pohon tumbang saja, tetapi ada juga hewan hewan liar yang naik ke atas kabel melalui pohon-pohon yang berada di dekat tiang dan kabel listrik.
Seandainya pohon-pohon di depan kabel listrik PLN di tebang maka hewan liar tidak dapat naik ke atas kabel karena pada tiang – tiang listrik juga telah di pasang ranjau agar hewan liar tidak dapat memanjat” ujar Jos Kriadi.

“Kami berharap kepada semua pihak agar sama sama  memikirkan bagaimana daerah kita bisa maju dan semua teraliri listrik PLN dengan baik.
PLN tidak hanya bergerak di bidang Komersil tapi juga sosial. PLN memberikan pelayanan – pelayanan kepada masyarakat”, ujar Patar lagi.

“Saya berharap kepada Media agar dapat ikut memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui pemberitaan – pemberitaan yang mendidik.

Kemudian pertanyaan tentang gelapnya jalan di Panca Karsa yang mana lampu penerangan jalan umum yang tidak menyala itu di karenakan Travo yang rusak. Dan itu adalah milik Pemko. Walaupun demikian kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak Pemko agar Travo yang rusak dapat segera di ganti, namun stok Travo tidak tersedia saat ini dan kita harus sabar menunggu”, pungkas Patar.

 

S T H

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *