Tepat Hari Jadi Kabupaten Pemalang Ke 447 Tahun, AMPERA Gelar Unjuk Rasa di Depan Pendopo

Daerah636 Dilihat

π™π™šπ™›π™€π™§π™’π™–π™¨π™žπ™–π™ π™©π™ͺ𝙖𝙑. π™˜π™€π™’//π™‹π™šπ™’π™–π™‘π™–π™£π™œ/π™…π˜Όπ™π™€π™‰π™‚-Tepat di Hari Jadi Ke-447 Kabupaten Pemalang, Aliansi Masyarakat Pemalang Raya (AMPERA) menggelar Aksi Unjuk rasa Refleksi 1 Tahun Kepimpinan Agung -Mansur di depan Pendopo Kabupaten Pemalang. Senin (24/1/2022).

Ratusan massa aksi AMPERA yang terdiri dari komunitas seniman, anak jalanan, dan laskar patih sampun melakukan unjuk rasa disertai unjuk seni mengkritisi kebijakan Bupati-Wakil Bupati Pemalang.

Kordinator Aksi Andi Ruston dan Heru Khundimiarso, dalam orasinya, menyampaikan banyaknya isu permasalahan yang menyelimuti Kabupaten Pemalang di bawah Kepemimpinan Agung-Mansur.

“Keberhasilan Agung -Mansur yang saya catat adalah keberhasilan memecah bela,membuat kacau balaunya tentang pemilihan pejabat yang bukan bidangnya, diduga ada permainan, sehingga untuk mengambil kebijakan kedepan, tidak bisa akan baik untuk semuanya, tuntutan kami jelas kalau memang tidak punya kemampuan memimpin lebih baik mundur”.Ucap Andi Rustono

Sementara itu, Heru Khundimiarso menambahkan, dengan di nobatkannya Kabupaten Pemalang “Miskin Extrim” Nomor 1 di Provinsi Jawa TengahTengah menjadi ironi dan miris hingga membuat malu bagi jutaan rakyatnya.

“Ini adalah catatan sangat buruk yang terjadi pada saat masa kepimpinan sekarang (Agung-Mansur). Kita tidak munfikan kepimpinan kemarin bukan tanpa dosa, tapi Agung-Mansur Janji saat itu akan membenahi Pemalang dalam waktu cepat dan merubah Pemalang dari saat masa kepimpinan Junaedi. tapi faktanya apa? kami sudah berikan waktu 1 tahun diberikan kesempatan tapi tidak melakukan pembenahan”.Tegas Khundi

Lanjut Kata Khundi, tujuan aksi ini untuk memberikan warning kepada Agung-Mansur agar bekerja lebih baik dari sebelumnya. Karena catatan kami ada beberapa hal terkait maraknya isu jual beli jabatan, penempatan jabatan yang bukan bidangnya.

Terkait eksentensi perubahan kata Khundi, bahwa “kami mencatat ini tidak berhasil, salah satu indikatornya adalah disebut sebagai daerah “Termiskin Extrim” di Provinsi Jawa Tengah bahkan masuk predikat 1,dan ini baru terjadi di Kabupaten Pemalang yang sejak zaman dulu tidak pernah, artinya bahwa Pemalang daerah memang daerah miskin namun tidak pernah sampai nomor urut pertama “Termiskin Extrim”.Pungkasnya

Usman M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *