AKBP Adi Sumirat, S.l.K., MH., MM., C.P.H.R. (Kabag Binkar Ro SDM Polda Jabar )
Reformasiaktual.com//BANDUNG, Untuk pertama kalinya Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat melaksanakan program Polri Belajar untuk para Kapolsek jajaran Polda Jabar. Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 (dua) hari dari tanggal 9 – 10 Februari 2022 di Aula Moeryono Mapolda Jabar secara virtual.
Program Polri Belajar tersebut dibuka oleh Karo SDM Polda Jabar Kombes Pol Drs. Solichin, SH, didampingi Ketua Panitia Kabag Binkar Ro SDM Polda Jabar AKBP Adi Sumirat, S.l.K., MH., MM., C.P.H.R.
Dalam kesempatan itu Karo SDM memberikan topik pembahasan, Pengelolaan Sumber Daya Manusia Polda Jabar yang profesional untuk mewujudkan SDM unggul, guna memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Berikutnya turut sebagai narasumber pada hari pertama dalam program Polri Belajar yaitu lrwasda Polda Jabar Kombes Pol Nurkolis, S.I.K., M.Si, dalam topik peran pengawasan dan pengendalian terhadap personel Polri pada tingkat Polsek berikut tanya jawab.
Selanjutnya, Karoops Polda Jabar Kombes Pol Stephan M. Napiun, S.l.K., S.H., M.Hum, diwakili oleh Kabagbinops Polda Jabar AKBP Aprianto Suseno, S.l.K sebagai narasumber dalam topik pembahasan Optimalisasi peran Polsek dalam mensukseskan vaksinasi Covid-19.
Paparan akhir di hari pertama yaitu Karorena Polda Jabar dengan pembahasan kemampuan pengelolaan anggaran secara efektif, efesien dan tepat guna untuk mewujudkan transformasi Polri yang Presisi pada tingkat Polsek.
Pada hari kedua, Kamis (10/2/2022) lewat virtual tampil narasumber Paulus Winarto mantan wartawan dan saat ini sebagai Dosen di Sespim Lemdiklat Polri dalam program Polri Belajar ini Paulus mengajak anggota Polri tampil dalam peran sebagai pelindung, pengayom, pelayan dan penegakan hukum tanpa membedakan. Diharapkan polsek sebagai ujung tombak Polri dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Anggota Polri dari salah satu contoh jangan lagi merasa karena dirinya bukan anggota Laka Lantas, ia merasa bukan tugasnya, tapi ia harus berbuat dan memberi bantuan terhadap korban untuk segera meneruskan penanganannya kepada unit Laka Lantas terdekat, begitu pula bila terjadi tindak kejahatan di depan mata anggota Polri itu harus mengambil tindakan untuk mengamankan pelaku kejahatan dan menolong korban kejahatan itu,” tutur Paulus.
Paulus juga melemparkan pertanyaan kepada para Kapolsek sebagai peserta program Polri Belajar, “tentang loyalitas itu untuk siapa ? Apakah ke institusi atau pada orangnya ?” Saat itu salah seorang Kapolsek menjawab kepada institusi untuk orangnya loyalitas itu sebatas panutan yang telah memberi contoh ketauladanan yang baik.
“Tentunya dengan program Polri Belajar ini nantinya para anggota Polri khususnya Kapolsek di jajaran Polda Jabar dapat lebih baik dalam pengabdiannya kepada masyarakat,” kata Paulus.
Sementara itu, Dir lntelkam Polda Jabar Kombes Pol Drs Ruslan Ependi, M.Si pada topik pembahasan tentang Optimalisasi peran intelijen dalam melakukan deteksi dini di tingkat Polsek agar mampu mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas.
Kabid Propam Kombes Pol Yohan Priyoto, S.l.K., MM yang diwakili Kasubbid Paminal Polda Jabar AKBP Agus Rahmawandi, S.l.K, dalam pembahasannya tentang Optimalisasi peran Propam Polda Jabar guna meminimalisir pelanggaran personel dalam rangka mewujudkan Polri yang presisi pada tingkat Polsek.
“Baru sekitar sebulan kami di paminal banyak laporan tentang pelanggaran anggota, namun setelah di dalami laporan tersebut tidak cukup bukti dan akhirnya tidak bisa dilanjutkan perkaranya, kata Agus.
Ia juga berharap para Kapolsek dapat membina anggotanya, agar dapat menekan tindak pelanggaran anggotanya.
Diakhir pelaksanaan program Polri Belajar, Ketua Panitia yang juga Kabag Binkar Ro SDM Polda Jabar AKBP Adi Sumirat mewakili Karo SDM menegaskan bahwa kesimpulannya yaitu :
“Jadikan jabatan Kapolsek sebagai amanah dan titipan, karena semua itu merupakan kepercayaan dari pimpinan.
Polsek sebagai ujung tombak dalam memberi pelayanan kepada masyarakat. Hindari segala bentuk penyimpangan yang dapat menurunkan citra Polri. Gunakan anggaran DIPA secara efektif dan efisien. Berdayakan peran Polsek sebagai fungsi deteksi dini dalam mengantisipasi segala bentuk gangguan kamtibmas. Dan berdayakan seluruh sumber daya organisasi yang ada secara optimal (man, money, mothode, sarpas) untuk mewujudkan Polri yang presisi,” tutup Kabag Binkar Polda Jabar.
(Korprina)