Tanggamus,Reformasiaktual.com– Pihak keluarga Ferdinan, pelaku pembacokan terhadap Sekretaris Dinas Koperindag dan UMKM Tanggamus, Wawan Haryanto, menyebut motif pembacokan terhadap Wawan akibat cemburu. Pelaku cemburu terhadap korban lantaran dia diduga sering menggoda istri pelaku.
Rolim selaku paman Ferdinan mengatakan, kejadian bermula saat Wawan Haryanto menjabat Sekretaris Kecamatan (Sekcam) di Kecamatan Wonosobo, Tanggamus, pada 2014.
“Saat itu, istri Ferdinan bekerja sebagai tenaga honor di kantor kecamatan dan Wawan menjabat sebagai Sekcam. Ferdinan cerita ke saya kalo istrinya sering digoda oleh Wawan,” kata Rolim, melalui telepon, Jumat, 11 Maret 2022.
Kejadian itu diketahui Ferdinan dari chat yang dikirim Wawan ke istrinya. Namun, dia tidak mengambil tindakan kekerasan seperti saat ini. Dia hanya melaporkan ke Bupati Tanggamus dan BKD Tanggamus. Setelah itu, Wawan dipindahtugaskan ke kecamatan lain.
“Motif keributan karena korban pernah mengganggu istrinya pelaku hingga pelaku tidak terima dan merasa harga dirinya dilecehkan sebagai suami. Kemudian, korban merasa tidak bersalah dan tidak mau minta maaf dan itulah akibatnya,” terangnya.
Pembacokan itu dari versi Ferdinan, kata Rolim, merupakan kejadian spontan. Pelaku emosi karena melihat korban terkesan seperti tidak punya salah saat bertemu dia di area kantor Koperindag dan UMKM Tanggamus.
“Saat bertemu Wawan, pelaku langsung mengambil senjata tajam yang dia simpan di mobilnya dan langsung membacok korban,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Dinas Koperindag dan UMKM Tanggamus, Wawan Haryanto, dibacok oleh Ferdinan, salah satu pegawai tenaga kerja sukarela (TKS) di kantor tersebut.
Kejadian bermula ketika Wawan Haryanto tiba di halaman kantor dan turun dari mobilnya, Jumat, 11 Februari 2022, pukul 10.15 WIB. Tiba-tiba muncul Ferdinan dan langsung menyerang korban menggunakan senjata tajam.
Akibatnya, korban mengalami luka sobek pada bagian perut sebelah kiri dan luka di bagian tangan kiri dan harus dirawat secara intensif di RS Mitra Husada Pringsewu.
(Meliyani)