Peletakan Batu Pertama Tandai Pembangunan Monumen Pertempuran Oleh Dandim 0711 Pemalang Bersama Wakabintaljarah Kodam IV Dipanegoro

TNI/Polri304 Dilihat

π™π™šπ™›π™€π™§π™’π™–π™¨π™žπ™–π™ π™©π™ͺ𝙖𝙑.π™˜π™€π™’//π™‹π™šπ™’π™–π™‘π™–π™£π™œ/π™…π˜Όπ™π™€π™‰π™‚.-Kasdim 0711/Pemalang Mayor Cpm Edi Nuryanto, S.Pd., mewakili Dandim mengikuti acara sarasehan dan peletakan batu pertama pembangunan monumen pertempuran, bertempat di dukuh Waryan desa Karangsari kecamatan Pulosari kabupaten Pemalang, Sabtu (19/3/2022)

Acara yang diprakarsai oleh DHC 45 Kab. Pemalang dengan ketua H. Luruh Sayono dengan tema β€œMonumen Pertempuran Perjuangan Merupakan Bukti Sejarah, Tentang Jiwa Patriotik, Rasa Nasionalisme Dan Bela Negara Untuk Kita Teladani ” juga dihadiri Wakabintaljarah Kodam IV/Diponegoro Letkol Arh Amir Sarifudin, Wakil Bupati Pemalang Mansur Hidayat, ST., Wakapolres Pemalang Kompol Ariakta Gagah Nugraha, SIK, MH., Ketua DHC BPK 45 Kab.Pemalang H. Luruh Sayono, Para OPD Kab.Pemalang, Muspika Pulosari, Kades se Kec.Pulosari dan Anggota DHC 45 Kab. Pemalang

 

Kabintaljarah Kodam IV/Diponegoro dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakabintaljarah Letkol Arh Amir Sarifudin, mengatakan pertempuran di dukuh Waryan kabupaten Pemalang adalah suatu peristiwa yang terjadi pada hari Sabtu tanggal 8 Januari 1948 antara pasukan siliwangi dengan pasukan Belanda. Peristiwa ini merupakan peristiwa sejarah karena pasukan siliwangi yang sedang melaksanakan long march dari yogyakarta di serang oleh Belanda pada agresi militer Belanda kedua.

Selanjutnya, Dalam pertempuran ini pasukan Siliwangi hanya menggunakan senjata seadanya, sedangkan pasukan Belanda menggunakan senjata yang modern, dalam pertempuran yang tidak seimbang pasukan Siliwangi di bantu oleh laskar pemuda Gerpindo (Gerakan pemuda Indonesia) kecamatan Pulosari Barat, sehingga menimbulkan banyak jatuh korban di kedua belah pihak.

β€œAgresi militer Belanda ke -II pada tanggal 19 Desember 1948 di Yogyakarta membawa perubahan bagi pasukan Siliwangi di daerah republik. Sesuai perintah Panglima Besar Jenderal Soedirman pasukan Siliwangi harus kembali ke daerah asal di Jawa barat, dalam perjalanan ke Jawa Barat pasukan siliwangi berjalan kaki melalui beberapa jalur salah satunya melewati daerah kabupaten Pemalang khususnya di wilayah dukuh Waryan, kecamatan Pulosari”, Tuturnya

β€œPeristiwa pertempuran di dukuh Waryan patut diangkat menjadi suatu peristiwa bersejarah yang dapat meningkatkan nilai kejuangan generasi muda, disamping itu dengan diadakannya sarasehan tentang pertempuran di dukuh Waryan ini akan menguak tabir sejarah yang dilakukan prajurit siliwangi dengan di bantu para pejuang dari daerah kecamatan Pulosari”, Pungkasnya

Sementara pada kesempatan yang sama Bupati Pemalang dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Pemalang Mansur Hidayat, ST., menyampaikan atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Pemalang, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan (DHC BPK) 45 dan seluruh pihak terkait yang telah mampu menyelenggarakan kegiatan pembangunan monumen ini.

Monumen Pertempuran di dukuh Waryan tersebut sangat bersejarah dan memiliki nilai – nilai perjuangan, terutama saat merebut kemerdekaan dari para penjajah. Pemerintah Kabupaten Pemalang terus mendukung upaya swadaya masyarakat untuk melestarikan setiap monumen yang menjadi sejarah perjuangan bangsa. Dengan harapan agar generasi muda tetap memiliki semangat juang yang tinggi, pantang menyerah, meneladani pahlawan yang berjuang dalam meraih kemerdekaan.

Pada akhir sambutannya Bupati mengucapkan β€œSelamat” atas peletakan batu pertama pembangunan Monumen Pertempuran di dukuh Waryan ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala upaya kita dalam membangun setiap desa untuk memajukan Kabupaten Pemalang yang AMAN (Adil, Makmur, Agamis, dan Ngangeni).

Dalam peletakan batu pertama pembangunan monumen pertempuran, selain Kasdim Pemalang tampak bersama Wakabintaljarah Kodam IV/Diponegoro Letkol Arh Amir Sarifudin antara lain Wakil Bupati Mansur Hidayat, ST, Ketua DHC 45 H. Luruh Sayono, Wakapolres Pemalang Kompol Ariakta Gagah Nugraha, SIK, MH., juga para putra putrinya pejuang 45.

(Usman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *