Reformasiaktual.com//JAYAPURA- Kehadiran UM Papua atau secara umum Muhammadiyah, bukan untuk me-Muhammadiyah-kan anak-anak kita, bukan untuk meng-Islamkan anak-anak kita tetapi untuk mendidik dan mencerdaskan anak-anak kita, generasi harapan Papua masa depan.
Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. H. R. Partino, M.Pd selalu Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Papua dalam sambutannya pada prosesi Wisuda di Suni Hotel Abepura (22/03) pagi.
“Hingga saat ini jumlah mahasiswa UM Papua yaitu 1.280 mahasiswa, 90% atau sebanyak 1.152 mahasiswa adalah putra putri asli Papua dan berAgama non Muslim,” ungkap Prof. Partino
Pihaknya juga merasa bangga karena dari rahim Pendidikan Muhammadiyah di Papua banyak lahir para pemimpin dan orang-orang hebat diberbagai bidang seperti Walikota Jayapura, Bupati Jayapura, Wakil Gubernur Papua Barat, Kepala Dinas, Dokter, Tenaga Medis, TNI-POLRI, Insan Pers, Tokoh Agama dan lain sebagainya yang terus bertebaran memberikan kemanfaatan untuk Bangsa dan Negara.
Perlu diketahui bahwa Universitas Muhammadiyah (UM) Papua resmi berdiri dengan terbitnya keputusan Surat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 937/M/2020 tanggal 6 Oktober 2020. UM Papua merupakan perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Muhammadiyah Jayapura yang berdiri sejak tahun 2001
Pada penyelenggaraan Wisuda kemarin, Rektor UM Papua menjelaskan sebanyak 71 mahasiswa yang telah lulus menempu pendidikan, terdiri dari 70 orang (S1 Ilmu Komunikasi) dan 1 orang (D3 Hubungan Masyarakat).
“UM Papua sangat bangga dapat meWisuda, saudara-saudari hari ini (22/03). Hari ini saudara-saudara diWisuda, besok dan lusa saudara-saudara adalah pemimpin Papua dan Papua Barat bahkan menjadi pemimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada kurun waktu 10-15 tahun yang akan datang, saudara-saudara akan menjadi orang-orang penting di tanah ini,” ucapnya
Prof. Partino yang juga pernah menjadi Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua mengatakan bahwa kehadiran UM Papua sebagai ikhtiar untuk mendidik dan mencerdaskan bangsa di tanah Papua
“Oleh karena itu harapan besar kami, pemerintah baik ditingkat pusat maupun daerah dapat turut andil dalam mengembangkan dan membesarkan UM Papua sehingga kelak dapat menjadi Universitas berkelas dunia yang berada di tanah Papua, yang akan menjadi kebanggaan kita bersama,” pungkasnya.
Selain itu juga Tri Warno Purnomo, SSTP.,M.Si selaku Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik yang mewakili Gubernur Papua menyakini bahwa Universitas Muhammadiyah Papua tidak hanya dapat melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dari sisi kecerdasan pola pikir tetapi juga kecerdasan hati.
“Karena mendidik pikiran saja tanpa mendidik hati itu bukan pendidikan yang sejati. Apalagi kita bekerja di tanah Papua, hidup di tanah Papua. Selain itu juga kita harapkan SDM Papua itu SDM yang demokratis, toleran, bangga akan budaya dan jati diri orang Papua dan juga menjadi pelaku pelaku pembangunan dan keteladanan yang disegani di dalam NKRI maupun dunia,” kata Tri Warno Purnomo dalam sambutannya.
Ia juga mengatakan bahwa Gubernur Papua, Lukas Enembe berpesan bahwa untuk membangun pendidikan di tanah Papua, Pemerintah Provinsi Papua tidak dapat bekerja sendiri dan akan terus bekerja sama dengan lembaga-lembaga keAgamaan dan lembaga Pendidikan. Hal tersebut dilakukan dalam rangka melaksanakan misi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia.
(AM)