HIMA PKnH Universitas Pasundan Gelar  kegiatan Webinar Internasional, Dengan Tema “Culture as a Strength of Unity (Budaya sebagai Kekuatan Persatuan)

PENDIDIKAN442 Dilihat

 

Reformasiaktual.com//BANDUNG– HIMA PKnH Universitas Pasundan Gelar  kegiatan Webinar Internasional, Dengan Tema “Culture as a Strength of Unity (Budaya sebagai Kekuatan Persatuan) via Zoom Cloud Meeting tanggal 24 Maret 2022.

Budaya adalah salah satu warisan dari nenek moyang tidak ternilai harganya. Budaya juga merupakan identitas bangsa yang menandakan ciri khas suatu bangsa yang berbeda dari bangsa-bangsa lain.

“Walaupun kebudayaan berbeda-beda, tetapi perbedaan tersebut merupakan kekuatan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Pikukuh Sunda, Lucky Hendrawan/Abah Uci, dalam kegiatan Webinar Internasional, dengan tema “Culture as a Strength of Unity (Budaya sebagai Kekuatan Persatuan)”, oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (HIMA PKnH), jurusan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasundan (Unpas).

Menurut dia, mengelola perbedaan budaya merupakan sebuah keniscayaan bagi tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa, bahkan menjadi hal yang menarik untuk mengelola budaya dalam sebuah keharmonisan di tengah keberagaman.

“Keragaman hadir dalam kesatuan kebangsaan, keragaman hadir dalam kebersamaan, dan keragaman juga hadir di dalam kekeluargaan. Dampak lain keberagaman budaya adalah untuk memperluas toleransi, menjadi daya tarik wisata, dan menjadi warisan budaya dunia,” papar Abah Uci, sapaan akrabnya.

Selain itu, Staff Divisi Pendidikan HIMA PKnH Unpas Periode 2021/2022 Fadli Desri Yadi mengatakan, penyelenggara kegiatan webinar Internasional, selain HIMA PKnH Unpas, ada juga peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, seperti para pengajar, budayawan.

“Juga, ada aktifis kebudayaan dan sahabat-sahabat Persatuan Pelajar Indonesia (PPI),” ujar Fadli Desri Yadi.

Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini, kata Fadli Desri Yadi, untuk memperkenalkan kepada warga negara global terkait kebudayaan di setiap negaranya, karena pada dasarnya kebudayaan memiliki ciri khasnya yang membuat kebudayaan dimanapun berbeda.

Sebagai warga negara global senantiasa harus mengetahui tentang kebudayaan di setiap negara, hal ini memberikan kebermanfaatan untuk menambah wawasan dan mempelajari terkait kebudayaan di negara lain serta membantu mengubah mindset tentang keberagaman kebudayaan disetiap negara.

“Karena keragaman hadir dalam kesatuan kebangsaan, keragaman hadir dalam kebersamaan, dan keragaman juga hadir di dalam kekeluargaan. Dampak lain keberagaman budaya adalah untuk memperluas toleransi, menjadi daya tarik wisata, dan menjadi warisan budaya dunia,” papar Fadli Desri Yadi.

Menurut dia, kegiatan ini sangat penting untuk diselenggarakan, karena menjadi sebuah momentum dan ruang yang tepat bagi peserta untuk saling berdiskusi, bertukar pengetahuan terkait kebudayaan di setiap negara.

Kegiatan Webinar Internasional ini mengangkat tentang kebudayaan sebagai kekuatan persatuan, maksudnya karena mengingat kebudayaan di setiap negara berbeda, maka dari itu HIMA PKnH Unpas memberikan ruang dan kebermanfaatan untuk banyak orang agar mewujudkan toleransi di tengah perbedaan atau keberagaman kebudayaan disetiap negara.

 

“Tidak lupa juga kebudayaan merupakan salah satu sektor yang menunjang kemajuan bidang pariwisata dan pariwisata merupakan bidang yang membantu dalam mengenalkan serta mengembangkan kebudayaan di setiap negara,” imbuhnya.

Dia berharap, ke depannya dan seterusnya, HIMA PKnH Unpas masih bisa memberikan kebermanfaatan untuk banyak orang, karena “khoirunnas anfauhum linnas” yang artinya sebaik-baiknya manusia ialah yang memberikan kebermanfaatan untuk orang lain.

“Harapan lain, kegiatan Webinar Internasional ini adalah, mewujudkan keharmonisan di tengah perbedaan agar tidak menimbul perpecahan yang akan menjerumuskan ke jurang kehancuran dan senantiasa selalu bersikap dewasa dalam menanggapi perbedaan, khususnya kebudayaan”, pungkasnya.

 

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *