Reformasiaktual.com//BANDUNG-Untuk memulihkan ekonomi Kota Bandung pasca pandemi Pemerintah Kota Bandung membentuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi yang terdiri dari Ketua Pelaksana Harian, Wakil Ketua Pelaksana Harian, Sekretaris, beserta 11 Kelompok Kerja (Pokja).
Pemerintah Kota Bandung berupaya memulihkan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Hal ini juga sejalan dengan kesiapan Pemkot Bandung untuk menyambut fase endemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Eric M. Attauriq. Beberapa persiapan Pemkot Bandung, antara lain membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi.
Satgas ini terdiri dari Ketua Pelaksana Harian, Wakil Ketua Pelaksana Harian, Sekretaris, beserta 11 Kelompok Kerja (Pokja) yang saling bersinergi untuk memulihkan ekonomi Kota Bandung.
“Bandung adalah kita jasa. Optimisme dari pimpinan dan masyarakat (untuk menyambut endemi) tentunya bisa sama-sama memulihkan ekonomi,” ucapnya, Kamis 24 Maret 2022.
Kesebelas Pokja tersebut antara lain; 1. Pokja Perdagangan dan Sentra Industri, 2. Pokja Kerja Sama antar Daerah dan Badan Usaha, 3. Pokja Ketahanan Pangan dan Distribusi Logistik, 4. Pokja Pengawasan dan Pengendalian Usaha, 5. Pokja Usaha Mikro Operasi dan Kemitraan, 6. Pokja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 7. Pokja Informasi dan Humas, 8. Pokja Fasilitasi Pembiayaan Keuangan dan Relaksasi Ekonomi, 9. Pokja Penanggulangan Ketenagakerjaan, 10. Pokja Pemberdayaan Masyarakat, 11. Sekretariat.
Seluruh Kelompok Kerja ini melakukan upaya terintegerasi dalam pemulihan ekonomi di Kota Bandung. Seperti misalnya program sertifikasi halal, uji mutu dan business matching yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung.
Eric menyebut hal itu sebagai bentuk optimisme Pemkot Bandung dalam upaya pemulihan ekonomi, juga menjadi wadah bagi masyarakat Kota Bandung yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Jadi, tidak sekadar Business Matching saja, tetapi kualitas produknya juga tetap dijaga,” katanya.
Selain itu, Eric juga menyebut beberapa sektor yang memiliki daya tarik Bandung sebagai kota wisata mulai dipersiapkan sebagai instrumen pemulihan ekonomi.
“Beberapa penguatan dilakukan, seperti di bidang perdagangan, pertanian, UMKM, juga budaya dan pariwisata,” terangnya.
Lebih lanjut, Eric juga menyebut persiapan Konferensi Asia Afrika tahun 2022 sebagai contoh. Ia berharap, kemeriahan KAA nanti bisa menjadi daya tarik yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Bandung.
“Tentu bukan kemeriahan semata. Namun juga memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat Kota Bandung,” ucapnya.
Masih dari segi industri pariwisata, Eric menyebut upaya pemulihan ekonomi dilakukan Pemkot Bandung dengan merevitalisasi sejumlah kawasan yang menjadi daya tarik wisatawan, misalnya seperti Teras Cihampelas.
Revitalisasi ini sebetulnya sudah disiapkan untuk Tahun Anggaran 2021. Namun, hal tersebut belum terealisasikan akibat penyesuaian anggaran akibat pandemi Covid-19.
“Saat ini sudah ada pihak ketiga yang siap men-support (revitalisasi Teras Cihampelas). Pada dasarnya, pemulihan infrastruktur pun bisa memberi dampak ekonomi,” terangnya.
Eric pun optimis, pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung akan meningkat di tahun 2022. Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung pada 2021 bergerak di angka 3,5 persen. Plt. Wali Kota Bandung Yana Mulyana dalam beberapa kesempatan menyampaikan, angka tersebut diprediksi mencapai 5,5 persen di tahun 2022.
“Apalagi vaksinasi di Kota Bandung untuk dosis pertama sudah mencapai 100 persen, dan dosis kedua pun mendekati 100 persen. Jadi harus optimis,” kata Eric.
Eri