Reformasiaktual.com//Lampung Selatan, — Warga desa Sabah Balau geram akan kelakuan Kepala desa (Kades) Sabah balau Pujianto, karena merasa ‘Raja’ atas desa Sabah balau.
Warga mengeluhkan sulitnya untuk bertemu dengan Pujianto sehingga tidak ada ruang untuk masyarakat dengan kades, masyarakat juga mempertanyakan dana desa yang di duga fiktif serta melakukan pemecatan sekdes secara sepihak.
Dalam aksi nya masyarakat menuntut beberapa hal terkait kepala desa tersebut :
1. Turunkan Pujianto dari jabatan kepala desa
2. Kembalikan dana desa yang di duga di fiktifkan
3. Adili Pujianto
Setelah melakukan aksi di depan kantor kecamatan Tanjung Bintang, camat Tanjung bintang Hendry Hatta akhirnya membuka ruang untuk melakukan mediasi dengan para pendemo, beliau mengatakan bahwa untuk saat ini belum mengambil tindakan untuk melakukan pemecatan terhadap Pujianto selaku kepala desa tapi hanya mediasi saja.
Dalam wawancaranya camat Tanjung bintang Hendry Hatta menegaskan belum bisa mengambil keputusan, “untuk saat ini memang lagi kita proses, kita akan panggil kepala desa nya lalu kita kasih arahan jadi tunggu aja prosesnya”.
Di lain sisi Gunawan selaku tokoh masyarakat Desa Sabah Balau sangat kecewa atas hasil mediasi kali ini, “saya kecewa apa yang kita harapkan untuk menurunkan Pujianto dari jabatan kepala desa ternyata belum terpenuhi oleh camat.”
Karena dari hasil mediasi kedua belah pihak antara camat dan masyarakat Sabah balau belum menemui titik tengah maka masyarakat Sabah balau akan melakukan aksi kembali, hal itu di utarakan Gunawan, “kita akan kembali melakukan aksi di kantor kabupaten karena keputusan Hendry Hatta yang mengecewakan”, lanjut tokoh masyarakat Sabah Balau ini.
(Tabrani)