Reformasiaktual.com//TAPSEL-Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Ny Parulian Nasution beserta anggota memberikan santunan kepada 82 orang. Adapun yang menerima santunan antara lain, keluarga DWP Tapsel 28 orang, anak yatim dari sekitaran Angkola Timur dan Masjid Syahrun Nur 35 orang, serta pengurus Masjid Syahrun Nur 19 orang.
“Mari sama-sama kita berdoa, agar santunan yang kita berikan kepada anak-anak ini mendapat pahala yang besar dari Allah SWT dan semoga bertambah rezekinya,” ujar Ketua DWP Tapsel disela pemberian santunan yang digelar di Masjid Syahrun Nur, Komplek Perkantoran Pemerintah Tapanuli Selatan, Sipirok, Kamis (21/4).
Dirinya juga berharap, ke depan kegiatan serupa, bisa terus dilaksanakan. Agar senantiasa di berikan oleh Allah SWT keberkahan dalam acara ini, Lebih lanjut Ketua DWP menjelaskan bahwa, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangkaian ibadah Ramadhan dan sekaligus memperingati Hari Kartini.
“Saya juga menyampaikan titip salam untuk kita semua dari Ibu Penasehat, yang hari ini berhalangan hadir,” ungkapnya.
Sementara Ketua Badan Kenaziran Masjid (BKM) Syahrun Nur Ibnussalam Harahap mengatakan bahwa fasilitas di masjid ini perlahan-lahan mulai terpenuhi yang bersumber dari dana BKM. Dan yang paling penting indikator kemakmuran masjid itu ialah makmur kegiatannya serta makmur orang yang mengikutinya.
“Kehadiran dari kegiatan DWP ini kiranya dapat mendorong untuk kemakmuran masjid kita ini. Saya juga berharap ada kerjasama antara BKM dengan DWP supaya betul-betul pengajian ini berjalan dengan baik. Sehingga pengajian DWP ini bisa lebih meningkat kuantitasnya dan kualitasnya,” katanya.
Sedangkan Al-Ustadz Ahmad Siddiq Nasution dalam tausiahnya menjelaskan bahwa nabi berkata siapa yang benar-benar mengayomi anak yatim, mereka ini tidak akan di azab oleh Allah SWT. Siapa sesungguhnya anak yatim, kalau secara etikologi yatim itu orang yang di tinggalkan oleh orang tuanya. Sedangkan secara terminologi yatim itu ialah orang yang ditinggalkan ayahnya. Sesungguhnya dalam konteks fikih di jelaskan anak itu berstatus yatim sampai usia belum dewasa.
“Muhammad SAW juga menjelaskan barang siapa orang-orang yang memperhatikan anak yatim, dengan menyantuni seperti dia berpuasa satu tahun penuh, seperti orang yang salat setiap malam dan seperti orang yang berjihad. Serta ada tempat di surga yang namanya Darul Faroh Nabi menjelaskan bahwa tidak ada orang-orang yang bisa masuk kecuali orang-orang yang benar-benar menyayangi anak-anak yatim”, katanya.
Keistimewaan selanjutnya dalam memuliakan anak yatim Allah SWT melembutkan hati kita. Apa sesungguhnya yang kita lihat disana Ayah-Ibu sudah tiada. “Ini menjadi sebuah motivasi kepada kita semua, bagaimana kita lebih memperhatikan anak yatim, dalam salat sering kita lalai, begitu juga saat berpuasa, dan juga sering mengucapkan perkataan kasar, oleh karenanya dengan memuliakan, menyayangi anak yatim maka Allah akan memberikan ampunan serta surgaNya,” ungkapnya.
Turut hadir, Ketua DWP setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), DWP Kecamatan dan seluruh Pengurus DWP Kabupaten Tapsel. (Humas Tapsel)
AKS