Sejenak Melongok Harga Porang yang Anjlok

Daerah526 Dilihat

 

Reformasiaktual.com// Kab. Sinjai, (Sulsel)- Porang adalah tanaman sejenis umbi-umbian yang pernah menjadi trend komiditas baru di kalangan petani dan pekebun terutama di tahun tahun sebelumnya, Hampir di setiap pelosok daerah di negeri ini, Mengenal dan menanam tanaman yang dulunya tumbuh liar begitu saja, Namun sejak adanya kabar bahwa Porang ini punya nilai dan prospek yang bagus, Sehingga para Masyarakat Tani mulai berlomba-lomba menanam dan membudidayakan tanaman satu ini.

Alhasil, Hampir semua pelosok Desa di daerah yang bersuhu sejuk menanam Porang, Tanpa terkecuali di wilayah Kabupaten Sinjai sendiri, Seperti yang terlihat hari ini, Saat menyambangi lokasi perkebunan Kepala Biro Media Reformasi Aktual Kabupaten Sinjai, Panjy Ardian, SE, Yang nampak tengah membersihkan area bekas galian Porang di tengah tengah Pohon Cengkeh.

Menurutnya tanaman Porang ini cukup bagus dibudidayakan, Proses pemeliharaannya juga tidak terlalu rumit dan tidak butuh media yang luas juga untuk ditempati, Karena bisa ditanam pada sela sela tanaman lain.

“Poran ini menurut Saya pribadi, Sangat bagus ditanam, Tidak ribet juga sistem pemeliharaannya, Malahan Saya perhatikan, Kita hanya perlu menanam sekali saja, Selebihnya tumbuh sendiri katak dan sporanya, Tapi klo mau hasil umbinya maksimal, Ya tanamnya pake bedengan dan juga sering gemburkan tanah sekitarnya, Saya terkadang klo lagi bersihkan pohon Cengkeh, Biasanya rumput rumputnya itu Saya taruh di batang Porang lalu ditimbun dengan tanah” Ucapnya, Jum’at, (13/05/2022).

Lebih lanjut, Jurnalis dan juga seorang Aktivis ini memaparkan, Terkait dengan harga jual Porang saat ini yang terkesan anjlok dari harga sebelumnya terutama Tahun kemarin.

“Dulu, Tahun lalu malah sempat Rp, 7.000/ kg, Sekarang turun drastis di kisaran angka Rp.3.000/ kg, Klo di daerah Saya Farungnge malah Rp.2.500 katanya, Itupun belum dikurangi timbangannya juga oleh para pengumpul dengan alasan ada tanah dan akarnya”, Paparnya.

Terpisah, Salah seorang Pembudidaya Porang di Dusun Kambuno, Desa Kalobba, Kecamatan Tellulimpoe, Musfirah, S. Pd, Yang di hubungi via WhatsApp juga membenarkan hal tersebut, Dirinya mengakui jika hanya menanam Porang di sela kebunnya yang kosong saja.

“Jadi selebihnya kataknya yang jatuh dan tumbuh sendiri, Saya juga tanam porangnya tanpa menggunakan bedengan, Jadi sangat gampang sekali kembangkan tanaman ini, Mengenai harga juga di sini masih Rp.3.000/kg, Beda Tahun lalu, Sekitar Rp.5.000/ kg”, Tuturnya.

Menyikapi hal ini semua, Memang sepatutnya menjadi perhatian Pemerintah dan stakeholder terkait, Agar masyarakat Tani kita ada jaminan Pasar dan kepastian harga, Mengingat selama ini, Terkadang para tengkulak paling suka mempermainkan harga, Terlebih jika melihat banjir komoditas tersebut, Sang Petani pun mau tidak mau pasti menjualnya meskipun dengan harga rendah, Dengan pertimbangan, Dari pada rusak jika disimpan kelamaan mending dijual meskipun dengan harga yang rendah.

 

(Team Solider Group)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *