Reformasiaktual.com//KAB.BANDUNG- Untuk mengisi kekosongan waktu, atau lagi galau pingin suasana tenang anda bisa pergi berlibur ke Wisata Tangga Seribu dan menikmati Syahdunya nuansa serba hijau segar.
Wisata Tangga Seribu dapat disebut juga dengan olahraga jantung, karena untuk mendakinya membutuhkan tenaga ekstra untuk sampai ke atas.
Lokasinya berada di RW 18 Desa Cibiru Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Tangga Seribu terletak di kaki Gunung Manglayang, Jawa Barat. Gunung ini berada pada ketinggian kurang lebih 1.828 meter di atas permukaan air laut.
Apalagi dengan modal parkir hanya Rp5000 sampai Rp8000, kita sudah bisa menikmati indahnya pemandangan.
Berwisata di Wisata Tangga Seribu juga sangat memanjakan mata. Pengunjung bisa melihat ribuan pohon pinus, langit yang cerah dari atas pinggiran Bandung, dan lebih enaknya ngopi bareng bersama kawan atau keluarga.
Wisata Tangga seribu cocok buat yang lagi galau atau sedih. Ketenangan di sana bisa bikin resah hilang dan Juga bisa berkemah dilokasi ini tapi untuk berkemah kena tarif 20 ribu rupiah setiap orang.
Karena, kalau sudah sampai puncak, akan berfokus dengan pemandangan dan spot menenangkan.
Di sana juga ikut hadir warung kecil yang berjualan es kelapa muda, sehingga membuat para pengunjung semangat untuk mengunjungi tempat itu usai lelah menaiki tangga.
Setibanya di puncak, ada banyak wahana wisata lain yang bisa ditemui seperti taman bermain anak-anak, jembatan cinta, atau warung-warung kecil yang disertai dengan saung untuk beristirahat. Pohon pinus dan jati yang menjulang tinggi menambah suasana di Tangga Seribu lebih sejuk dan adem.
Dari ketinggian itu pun, pemandangan perkotaan akan nampak jelas. Apalagi saat senja datang (jika cuaca mendukung) bisa jadi momen kebersamaan dan berfoto untuk menambah koleksi pajangan di media sosial.
Ketua RW 18 sekaligus Kepala Pengelola Desa Wisata Tangga Seribu, Dede mengatakan, tempat wisata ini sudah ada sejak tahun 2017 dengan bantuan dana desa dan dikelola oleh warga setempat.
“Alhamdulillah awal mula nya dari swadaya warga dan lingkungan dengan modal seadanya, dan tangganya juga dari bambu tapi dari desa ada bantuan berbagai macam dana tahun 2017 terbentuk wisata Tangga Seribu ini, dan bisa memberdayakan masyarakat dan pemuda disini”, kata Dede.
“Memang sekarang dah mulai banyak yang tau dan alhamdulillah pengunjung juga banyak apalagi di waktu weekend atau Sabtu Minggu, disini dipegang sama Bumdes dan desa ,saya berharap kepada pihak-pihak terkait dan pemerintah agar dapat membantu untuk sarana prasarana yang belum ada dan sangat di butuhkan, karena memang dengan keterbatasan kita di sini belum memiliki sarana MCK dan air bersih, serta sarana parkir belum layak,dan sarana-sarana penunjang lainnya terutama jalan akses masuk,”ungkapnya.
Masih kata dede,”sementara tarif masuk cuma 5 rubu rupiah dan untuk Camping atau berkemah 20 rb Rupiah harga yang relatif murah dan terjaungkau”, pungkasnya
Asep