Reformasiaktual.com//BANDUNG –Bertempat di Rumah Perjuangan sebagai Markas ke dua DPW Pemuda Pancasila Jabar, mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) DR H. Anton Charliyan MPKN mengatakan : Pancasila tidak hanya sekadar filosofi atau dasar Negara.
Namun Lebih dari itu, Anton menegaskan Pancasila harus menjadi Norma dan Etika yang dapat menjadi pedoman Nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut diungkapkan Anton, saat menjadi salah satu narasumber pada seminar kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, yang digelar oleh Pemuda Pancasila ,01 Juni 2022.
“Selain itu, patut diwaspadai masih adanya kelompok tertentu yang ingin mengubah ideologi Pancasila,” tegas Anton.
Anton mengungkapkan, ini merupakan sebuah perjalanan sejarah yang pernah terjadi di Indonesia, sehinga muncul istilah kelompok EKI (Ektrim Kiri) yang berhaluan Marxis Komunis yang lebih dikenal PKI, dan EKA (Extrim Kanan) yang mengatas namakan Agama yang dikenal dengan DI TII , yang bertujuan ingin mendirikan NII. Belum lagi ancaman-ancaman Global, yakni , paham-paham Liberal , Kapitalis, Matrealistis dan lain-lain serta paling rentan adalah gerakan Radikal yang mengatas namakan Agama, khususnya Islam, seperti ISIS, HTI, Ikhwanul Muslimin, Jamaah Islamiah, yang kita saksikan bersama, sudah berhasil memporak porandakan Timur Tengah.
Dan kini sedang gencar-gencarnya beraksi hadir di Indonesia, yang jelas-jelas merupakan ancaman nyata terhadap Ideologi Pancasila yang harus kita antisipasi bersama,sekali pun Pancasila dikatakan Sakti, namun kita tetap harus terus meningkatkan Kewaspadaan,” tegas Anton
“Apabila tidak waspada !!! , tidak menutup kemungkinan, Pancasila akan tersisihkan diganti dengan Ideologi Baru ,” tambah Abah Anton, pangilan Akrab Anton Charliyan yg juga dikenal sebagai Budayawan Sunda dan Penggiat Anti Intoleransi.
Madih kata Anton,” adapun salahsatu cara untuk mengantisipasinya yakni dengan mengokohkan sikap sabilulungan sebagai nilai khas masyarakat sunda, yang merupakan dasar dari nilai gotong royong sebagai intisari dari Pancasila itu sendiri,yakni senantiasa bergandengan tangan membangun kebersamaan, mempererat tali silaturahmi, saling menghargai, saling menghormati, sebagai sesama anak bangsa tanpa membedakan Suku , Ras Agama maupun Golongan, serta tidak terjebak dengan provokasi-provokasi yang senantiasa menjelek-jelekaan Negara dan pemerintahan, yang bersifat menghasut , mengadu domba, menebar kebencian fitnah, Hoax dan lain-lain yang akan merusak keutuhan NKRI. Sebagaimana yang sudah terjadi di Timur Tengah seperti Lybya, Suriah , Afganistan , Iraq menjadi Negara yang selalu Rusuh dan makin Miskin. Kita harus membuka mata dan mau belajar dari dari sejarah yang terjadi di Negara-negara Timur Tengah.
Disini Pemuda Pancasila harus mampu menjadi benteng terdepan, Siapapun yang mencoba-coba akan merusak keutuhan NKRI dan Ideologi Negara, bila memang PP serius mengingin kan ” Pancasila Abadi ” sebagaimana yel-yel slogan Pemuda Pancasila yang setiap saat dikumandangkan diseluruh Indonesia,”pungkas Anton Charliyan.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Ketua MPW Jabar Dian Rahardian juga pernah jadi Ketua KNPI.
Selain Anton dalam seminar kebangsaan tersebut, hadir juga sejumlah tokoh Jabar di antaranya mantan Gubernur Jabar, DR H Ahmad Heryawan , Sekretaris MUI Jabar, DR Kh Rafani Achyar , Anggota DPRD Jabar, DR Abdy Yuhana, Budayawan Sunda Dian Rahardian dan mantan teroris Asep Kalipaksi.
Acara seminar Kebangsaan ini merupakan Inovasi baru PP Jabar untuk meningkatkan jiwa Nasionalisme para anggotanya, diikuti seluruh MPC kabupaten berlangsung tertib dan penuh Antusias.
Eri