Diduga dengan Kurangnya Pembinaan dan Pengawasan di SDN CIKUNIR IV Singaparna Labrak UU KIP

Daerah416 Dilihat

 

Repormasiaktual.com//TASIKMALAYA- Sebagai Kepala Sekolah harus bisa menciptakan  atmosfer  akademik  yang  kondusif  dengan  membangun budaya  sekolah  untuk  menciptakan  suasana  yang  kompetitif  bagi  siswa,rasa tanggung jawab bagi guru dan karyawan, menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja dan belajar, menumbuhkan kesadaran tentang arti penting kemajuan, dan menumbuhkan kedisiplinan tinggi.

Melakukan  penataan  tugas  dan  tanggung  jawab  yang  jelas  bagi  warga sekolah berbasis kinerja,menjalinan kerjasama dengan pihak lain, didukung oleh penerapan TIK dalam manajemen sekolah, serta didukung oleh kepemimpinan/manajerial yang kuat, dan memiliki tingkat sustainabilitas tinggi penguatan eksistensi lembaga dengan melakukan sosialisasi kepada semua pihak untuk memberikan informasi dan pemahaman yang sama sehingga Sekolah Negri Cikunir IV Singaparna Tasikmalaya memperoleh dukungan secara maksimal.

Selain itu penguatan  manajemen  sekolah  dengan  melakukan  restrukturisasi  dan reorganisasi intern sekolah apabila dipandang perlu (tanpa mengubah atau bertentangan dengan peraturan yang ada) sebagai bentuk pengembangan dan pemberdayaan potensi sekolah, melakukan penguatan kerjasama dengan membangun jaringan yang lebih luas  dengan  berbagai  pihak  baik  di  dalam  maupun  di  luar  negeri, yang dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman (MoU).

Meminimalkan  masalah  yang  timbul  di  sekolah  melalui  penguatan  rasa kekeluargaan dan kebersamaan untuk memajukan sekolah, melakukan penguatan input sekolah dengan melengkapi berbagai fasilitas (perangkat keras dan lunak) manajemen sekolah, agar implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis TIK lebih efektif.

Akan tetapi hal itu sangat jauh hasil pantauan Media Reformasiaktual.com saat berkunjung ke SDN Cikunir IV terkait dengan Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) nya sama sekali tidak di terapkan, terlihat jelas dengan terpangpangnya papan informasi BOS masih Tahun 2017 padahal dalam papan Monografi jumlah siswanya 148 sementara jumlah yang terpangpang di papan BOS sangat jauh berbeda .

Menurut pesan singkat dari kepala sekolah HJ.Ihah,Solihah S,Pd ,M,Pd
SDN Cikunir IV Singaparna Kabupaten Tasikmalaya mengatakan,” Ya, pak..mohon maaf sebelumnya, saya baru buka WA, nengenai MBS terkait dengan penggunaan dana BOS,Alhmdulillah dana BOS digunakan sesuai juklak juknis BOS dan sudah dilaporkan dan dipertanggung jawabkan.

Sehubungan dengan papan yang belum di isi alasannya,
1.Saya baru beberapa bulan diangkat, dan itu sudah berusaha menata sekolah sesuai dengan kondisi sekolah yang ada, adapun untuk pakan BOS belum sempat di revisi, karena sedang proses pembuatan yang baru, begitu Pak.mohon maaf atas segala keterbatasan saya,”ungkapya.

Untuk Kop kemarin Cikunir 4 dapat 42 siswa, dan Alhmdulillah dana sudah sampai ke anak, dan anak  dengan orang tuanya yang mengambil ke Bank, dan uang nya dipakai untuk keperluan sekolah, begitu yang dapat saya informasikan,”jelasnya.

Sungguh ironis dan sangat disayangkan apagunanya penilaian sertifikasi nya dan dugaan di SDN Cikunir IV murid pulang gurunya ikut pulang maka untuk pengisian papan BOS aja nga sempat di kerjakan begitu juga tentang manajemen Berbasis Sekolahnya diduga amburadul.

 

Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *