Sujud Didepan Kantor Bupati Konut. Masyarakat HUNTARA Meminta Bupati Konawe Utara Secepatnya Realisasi Hunian Tetap

Daerah301 Dilihat

 

Reformasiaktual.com//Konawe Utara(Sulteng) -Senin, 06 Juni 2022 aksi
unjuk rasa yang di lakukan oleh Front Rakyat Konawe Utara Bersatu (FORKUB) di Gedung atau Kantor Bupati Konawe Utara (KONUT) tidak menuai hasil yang begitu memuaskan di karenakan Bupati dan Wakil Bupati tidak sedang berada di tempat saat Puluhan Masyarakat, Pemuda dan Mahasiswa berbondong-bondong ke Kantor Bupati.

Sebelumnya Massa Aksi yang tergabung dalam Front ini telah bertandang ke kantor Dinas Sosial (DINSOS) dan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara Guna mempertanyakan dan meminta bentuk transparansi pengelolaan Jaminan Untuk Hidup (JADUP) serta sejauh mana kinerja Dinas BPBD dalam mengajukan permintaan dana yang akan di luncurkan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Keuangan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD).

Namun kenyataannya kedatangan Massa aksi di Dinsos dan Dinas BPBD jauh dari keinginan masyarakat atau tidak ada kejelasan serta ketegasan terhadap polemik tersebut.

Pada akhirnya massa aksi bertandang langsung ke kantor Bupati Konawe Utara guna menemui kepala daerah yang terletak di ujung utara Provinsi Sulawesi Tenggara. Ironisnya kedatangan Massa aksi di kantor Bupati tidak menemui hasil yang di inginkan sesuai keinginan Massa aksi tersebut, bahwa di ketahui dan di temui langsung para Aparatur Sipil Negara dan salah seorang yang bertugas di Kantor Bupati ikut berkomentar

“Bupati Konut dan Wakil Bupati Konut serta Sekretaris Daerah sedang tidak berada di kantor, beliau-beliau sedang melakukan perjalanan dinas di luar kota dan pada hari ini belum sempat menemui massa aksi.” Ucap salah seorang Pegawai ASN yang bertugas di Kantor Daerah Konut.

Dengan informasi yang di dengarkan langsung oleh massa aksi salah seorang Masyarakat Penghuni Sementara (Huntara) memberikan sedikit Komentar oleh Djamaluddin H.

“Sudah 3 Tahun kami menghuni yang namanya HUNTARA sampai di sana kami merasakan penyakit Malaria di siang hari kami merasakan kepanasan dan malam harinya Kedinginan lalu di mana bentuk keprihatinan Pemda Konawe Utara dalam hal ini Bupati Konut.”

Di tempat yang sama Koordinator Lapangan aksi yang di lakukan oleh FORKUB sedikit bercerita Andi Arman Manggabarani juga selaku Putra daerah mengatakan bahwa “Gerakan yang kami bangun hari ini bukan yang pertama kalinya, terpantau sudah yang ke tiga kalinya namun Pemerintah daerah dalam hal Bupati Konawe Utara tidak begitu cepat tanggap untuk merespon dan menyapa kami selaku massa aksi yang memperjuangkan Tentang keterbukaan publik persoalan realisasi JADUP dan tentunya realisasi Hunian Tetap (Huntap)

Lanjut, kami selaku massa aksi tidak akan berhenti dan goyah untuk senantiasa melakukan aksi ini, apabila pada hari ini kami tidak di temui oleh bupati atau wakil bupati Konut jangan salahkan kami, yang pastinya segera kami duduki dan menyegel kantor bupati ini yang di anggap tidak begitu tegas dalam menyikapi polemik apalagi sudah terhitung tiga tahun Masyarakat HUNTARA mendambakan yang namanya HUNTAP.”

Setelah melakukan beberapa kali mediasi dengan ASN yang bertugas menerima massa aksi yang hanya ingin berdiskusi oleh Bupati Konut kali ini ingin menduduki kantor Bupati Konut dan menyegel kantor tersebut namun permintaan massa aksi yang tergabung dalam FORKUB ini tidak di Amini. Sempat ada sedikit gesek-gesekan dengan pihak keamanan Polisi Pamung Praja (POL. PP) beserta Pihak Kepolisian yang bertugas mengawal aspirasi kami, lebih naasnya lagi seluruh massa aksi bahkan bermohon dan sujud di depan mereka yang hanya ingin memasuki kantor tersebut namun tidak di indahkan lagi oleh pihak keamanan.

Lanjut, Andi Arman Manggabarani “Allahu Akbar!!! Innalillahi Wainnailaihi Raji’un Telah mati Hati Nurani orang-orang tua dan senior-senior kita di depan karena terbilang menghalang-halangi massa aksi yang mau menduduki kantor ini. Sudah sewajarnya kami memasuki kantor ini karena kantor ini juga merupakan rumah kita bersama, apakah hati nurani kalian sudah tidak ada atau matii?!!

Yang jelasnya kalian sudah tidak lagi terketuk hatinya melihat kepedihan yang di rasakan oleh Masyarakat Konawe Utara terkhusus yang mendiami yang namanya HUNTARA.” Tutupnya

Di dengarkan oleh perkataan koordinator Lapangan tersebut mereka akan menginap dan tidur di kantor Bupati sebentar setelah melakukan aksi unjuk rasa atau setelah Rute terakhir di DPRD Konawe Utara.

( LHeo )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *