Reformasiaktual.com //KERIMCI (Jambi) –
.Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Pergerakan Aktivis ( Petisi) Sakti gelar aksi unjuk rasa di halaman Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Kerinci terkait pengelola pariwisata yang terkesan amburadul,Rabu 8 /06 / 2022.
Alias buta warna terhadap keindahan wisata kerinci
1. Kurang nya kebersihan terhadap wisata kerinci
2. Setiap ipen di wisata kerinci kurang nya dengan seni keindahan
3. Kurang nya untuk mengelolaan wisata dengan baik
Terkait dengan WTP di wisata kerinci di pertanyakan ?
Pedemo lanjutan sejumlah aktivis hadir yang tergabung dalam orasi terlihat para awak media pun hadir meliput kegiatan orasi tersebut
Adapun beberapa poin berikutnya tuntutan para orasi mempertanyakan tentang pengelola wisata kerinci pasca lebaran Tahun, 2022 yang terkesan pungli kongkalingkong kadis dinas pariwisata dan kebudayaan di duga kuat korupsi”
“Indra kumano korlap aksi menyampaikan beberapa poin tuntutan penjahat keuangan yang berniat tidak baik dalam mengelola keuangan negara yang di anggap penghianat patut di proses secara hukum cetusnya
Dalam orasinya indra menyampaikan berdasarkan hasil investigasi kami di lapangan bahwasanya kami duga pada pengelolaan tarif masuk wisata danau kerinci,dan wisata aroma pecco dan wisata air terjun Telun berasap tidak sesui dengan peraturan daerah(PERDA) no 12 tahun 2019 tentang retribusi tempat hiburan dan rekreasi dengan nilai yang sudah di tetapkan kami duga keras lebih dari ketentuan yang sudah di tetapkan ujarnya
Selanjutnya korlap aksi Indra kumano yang di kenal lantang dan kritis terhadap kebijakan yang di anggapnya menyalahi kententuan menyampaikan poin-poin pentingnya menyebutkan bahwa kuat dugaan dinas pariwisata dan kebudayaan kab kerinci telah menyalahgunakan wewenang di antaranya
1,sebagai penanggung jawab pelaksana event dinas pariwisata mencoba lepas tangan ketika terjadi masalh di lapangan dengan dalih sudah di serahkan ke pihak tiga
2.adanya dugaan praktik pungutan liar (pungli) di luar batas kewajaran di lingkup dinas pariwisata kerinci tahun 2022
3.adanya praktik kongkalingkong di duga kuat ada setoran parkir elegal yang di terima oleh kadis dinas pariwisata,dimana pada pengelolaan yang kami sebutkan syarat akan praktik KKN tegasnya
Orasi yang berlansung di depan kantor Dinas Pariwisata Kab.kerinci5 korlip orasi meminta agar kadis Pariwisata dapat untuk memberikan Penjelasan atas terjadinya Dugaan Pungli di beberapa objek Wisata yang di bawah Naungan Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kab.Kerinci ,yang terdapat dalam selebaran yang dikelurkan oleh LSM PETISI SAKTI, seperti : objek wisata Danau Kerinci 180jt, objek wisata air terjun 100jt, Objek wisata Air Panas 80jt dan objek wisata Aroma Picco120jt ,semua yang terjadi karena adanya kerjasama antara dinas terkait bersama rekanan,namun amat di sayangkan setelah terjadinya Pungi di lokasi objek wisata dinas Pariwisata enggan untuk berkomentar banyak dan menganggap hal seperti ini sudah rahasia Umum bebernya
Indra Mano Ketua Umum LSM Petisi Sakti yang di dampingi ketua DPD LSM petisi sakti Iwan.e menyampaikan” IndraRed ” kita ingin kejelasan dari pada pungli yang terjadi di objek wisata kab.kerinci ini di duga kuat adanya keterkaitan Dinas terkait karena Logo di gunakan memakai Pemerintah Kab.kerinci di kercis tersebut,dan di objek wisata ada UPTD,kenapa bisa terjadi pungli yang meraja lela, dan kita hari ini akan meminta pertangung jawaban dari dianas pariwisata kab.kerinci,dan kita meminta kepada Bapak Kadis Juanda Sasmita,untuk berani memberikan keterangan di depan kita ini,terang indra.
“Selanjutnya para orasi menyampaika kepala dinas pariwisata dan kebudayaan kerinci bertanggung jawab atas kejahatan pungutan liar (pungli) di lingkup objek wisata kerinci ya,2022 yang di duga kuat telah sengaja melakukan perbuatan melawan hukum dan bersekongkol dalam perburuan tersebut ujarnya
Orasi mendesak kepala dinas pariwisata dan kebudayaan kerinci agar segera memundurkan diri dari jabatan kepala dinas dan UPTD nya , karena di anggap tidak mampu manejemen instansi dinas pariwisata kab kerinci Yaang mengakibatkan tercorengnya citra brending wisata kerinci di mata luar daerah dan para orasi meminta kadis mempertanggung jawab dalam skandal pengelolaan objek wisata tahun 2022 yang di anggap sarat kkn besar besaran
Sementar kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan belum sempat di konfirmasi terkait orasi sehingga berita ini di terbitkan.
( Hw )