Gambar Ilustrasi
REFORMASIAKTUAL.COM//PEMALANG- Kasus perselingkuhan memang marak terjadi di mulai dari zaman Jahiliyyah sampai zaman modern, apalagi sering terjadi dikalangan baik pegawai swasta, pemerintah bahkan sampai desa.
Hal ini terjadi di salah satu desa yang ada di Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Sekarang ini sedang marak perbincangan dugaan perselingkuhan seorang oknum Sekretaris Desa (Sekdes) berinisial CN (57) dengan wanita yang berstatus bersuami berinisial NA (46).
Menurut keterangan yang di himpun awak media, dugaan perselingkuhan itu terungkap dengan adanya foto mesra CN dengan NA, berciuman layaknya suami istri, padahal diketahui Cr yang masih bertatus memiliki istri sah dan NA berstatus memiliki suami sah.
Jika hal itu terjadi, maka sangat disayangkan jika seorang perangkat desa yang merupakan pemberi contoh atau pelayan masyarakat di desanya, akan tetapi bisa dikatakan gagal dalam mencontohkan hal baik kepada masyarakatnya.
Dengan maraknya perbincangan tersebut, salah satu warga di desa tersebut yang enggan disebut namanya memberikan informasi kepada kami awak media, adanya dugaan perselingkuhan Cr dengan NA sudah lama terendus dan warga pun sudah lama curiga.
“Untuk curiga sih iya mas, bahkan sudah lama kami tau soal itu. Tapi kalau lihat foto mesranya baru saya lihat,” singkatnya.
Sementara itu Ketua BPD di Desa Bersangkutan yang juga selaku perwakilan masyarakat di Desa tersebut saat di konfirmasi awak media terkait foto mesra di duga Sekdes dengan seorang wanita itu mengatakan, memang mirip dengan pak Sekdes (Cr) dan wanita di foto itu memang mirip (NA).
“Dan itu kabar perselingkuhan sebenarnya sudah lama dan itu sudah lama kami mendengar kabar itu, bahkan istri pak Skedes sudah tau soal itu. Kalau soal foto ini baru saya lihat,” kata Ketua BPD.
Ditempat terpisah, Ketua RT (D) yang satu lorong tempat tinggal CN di lingkungan Desa tersebut mengatakan, dugaan perselingkuhan Sekdes dan wanita yang masih berstatus memiliki suami sah itu sudah lama beredar kabar.
Sampai berita diterbitkan, tim belum mendapat keterangan dari pihak terduga.
(UMN-RA).
