APH Harus Menindak Tegas Adanya Dugaan Pungli di SMPN 2 Ciawi

Daerah900 Dilihat

 

Reformasiaktual.com//BOGOR-Sekolah sebagai tempat kegiatan belajar mengajar (KBM),yang seharusnya bersih dari pungutan liar (PUNGLI).

Akan tetapi kini kebanyakan yang terjadi dari pihak sekolah telah beralih fungsi menjadi tempat transaksi jual beli dan pungli seperti di pasar.

Maraknya pungutan (PUNGLI) di sekolah yang di bebankan pada orangtua murid kini sudah tidak menjadi rahasia umum lagi, Sepanjang masa studi anaknya. Dari awal masuk sampai akhir sepertinya pihak sekolah tidak rela kalau tidak memungut, sekalipun untuk perpisahan siswa yang sudah lulus pihak sekolah masih sempat-sempatnya memungut dengan berbagai alasan dari pihak sekolah.

Seperti yang terjadi di SMPN 2 Ciawi Kabupaten Bogor Selatan, untuk siswa kelas 3 atau kelas 9 yang sudah lulus pihak sekolah memungut biaya kepada siswa Rp 100.000-, per-siswa, dengan alasan untuk biaya pendaptaran kolektif masuk SMA Negri yang berada di wilayah Bogor.

Adapun jumlah siswa yang di pungut oleh oknum Ketua PPDB yang bernama ibu Anjum di SMPN 2 Ciawi kurang lebih sebayak 100 siswa , bila di kalikan secara matematis terkumpul dana hasil pungutan sebanyak Rp 10.000.000-, (Sepuluh Juta Rupiah).

Ketika di komfirmasi Gojali sebagai guru KPAI SMPN 2 Ciawi membenarkan adanya pungutan tersebut, ia menagatankan, memang betul ada iuran dari siswa sebesar Rp 100.000-, per-siswa. itupun digunakan untuk biaya transportasi dan akomodasi untuk pendaptaran kolektif siswa ke sekolah lanjut , baik SMAN maupun SMKN yang ada di wilayah Bogor” ungkap Gojali.

Dengan hal ini kebayakan orang tua murid tidak memahami pungutan-pungutan tersebut dan cendrung menuruti saja. Bagi orang tua murid yang kemapuan ekonomi cukup, mungkin tidak akan mempersoalkan, tetapi bagi kelurga yang kurang mampu, pungutan-pungutan tersebut akan sangat membebani orang tua murid.

 

(Setiawan/Team bogor)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *