Reformasiaktual.com//TAPSEL-Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H. Dolly Pasaribu, SPt, MM, beserta keluarga rayakan Idul Adha 1443 H bersama warga Desa Pintu Padang, Kecamatan Angkola Selatan, dan warga Kelurahan Huta Tonga, Kecamatan Angkola Muaratais, Minggu (10/7).
Usai melaksanakan salat ‘Id berjamaah di Masjid Al Ikhlas Pintu Padang, Bupati mengatakan kepada jamaah bahwa kegiatan ini merupakan sebagai bagian dari syariat bagi masyarakat yang tidak berhaji untuk bersama-sama dengan saudara mereka yang lain yang sedang beribadah haji di Tanah Suci.
“Salat ‘Id adalah sambutan umat Islam di seluruh dunia dan memeriahkan Idul Adha dengan berkurban di tempat masing-masing sebagai kebersamaan saudara-saudara mereka setelah wukuf, lalu melempar jumrah lalu nafar dan thawaf ifada’, lalu menyelesaikan inti ibadah haji mereka,” kata Bupati.
Dalam pelaksanaan kurban sendiri, Bupati mengungkapkan ada makna tersirat di dalamnya. Menurutnya, bagi setiap Muslim yang melaksanakan kurban bagaikan memotong sifat kehewanan yang ada dalam diri manusia.
“Seperti Hadits Nabi yang sudah umum kita ketahui, dalam syariat kurban bahwa rambut atau bulu binatang kurban yang gugur itu bernilai pahala sekaligus menghapus dosa kita selama ini,” ungkap Bupati.
Bupati menceritakan, pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan Nabi Ibrahim dan Ismail ketika akan melaksanakan kurban pertama kalinya adalah keikhlasan. Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah itu dengan sepenuh hati.
Seperti diketahui pula dari sejarah, lanjut Bupati, sepanjang perjalanan Nabi Ibrahim yang digoda oleh Iblis agar membatalkan niatnya. Maka Nabi Ibrahim pun melempari Iblis dengan batu yang maknanya, agar manusia membuang sifat-sifat buruk tersebut dari dalam diri.
“Mudah-mudahan itulah cermin warga yang salat di Masjid Al Ikhlas ini,” harap Bupati.
Sebelumnya, Bupati juga mengungkapkan kenapa ia merayakan Idul Adha tahun ini di Masjid Al Ikhlas Pintu Padang. Di mana, tahun lalu ia melaksanakan salat Idul Adha di Desa Sipangko, Kecamatan Angkola Muaratais, tempat asal anak boru-nya, bermarga Ritonga.
“Maka kali ini, saya merayakan bersama anak boru yang lain, yakni bermarga Hutagalung di Desa Pintu Padang,” sebut Bupati.
“Ini merupakan upaya yang saya lakukan dalam melaksanakan ajaran luhur Dalihan Natolu, “Hormat Marmora, Manat Markahanggi, Elek Maranakboru” tutup Bupati.
Setelah menyaksikan pemotongan hewan qurban, Bupati beserta rombongan bergerak ke Kelurahan Huta Tonga, Kecamatan Angkola Muaratais untuk menyaksikan qurban berikutnya sambil beramah tamah dengan masyarakat.
Turut hadir mendampingi Bupati, Kadis Lingkungan Hidup, Kadis PMPTSP, Kadis Perikanan, Kadis Pertanian, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Perhubungan, Kadis Perumahan dan Permukiman (Perkim), Kabag Kesejahteraan Rakyat, dan Kabag Ekonomi.
(Humas Tapsel)