Reformasiaktual.com//Reformasiaktual.com– Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani menghadiri acara Festival Seni Adat dan Budaya Lampung dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke – 8 Museum Mini Keratuan Semaka Pekon Sanggi Unggak. Rabu(13/7/2022).
Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani waktu tiba di tempat acara kegiatan disambut secara meriah, dengan diarak menggunakan kereta kencana menuju Museum Keratuan Semaka.
Turut hadir Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Tanggamus Hj Retno Noviana Damayanti, Camat Bandar Negeri Semuong Suhairi, Uspika, Kepala Pekon, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda serta masyarakat setempat.
Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, mengapreasi atas terselenggaranya Festival Seni dan Budaya Lampung dalam rangka memperingati HUT ke – 8 Museum Keratuan Semaka. Menurutnya, festival ini merupakan suatu bukti nyata menjadi perwujudan komitmen kita bersama bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah, seni dan budaya.
“Menjadi kewajiban dan komitmen bagi kita bersama, harus kita perkenalkan kepada anak-anak generasi penerus kita, karena kalau tidak mereka tidak akan mengenal dan mencintai seni dan budaya kita,” katanya.
Artinya, lanjut Bupati, ini menjadi wujud nyata bahwa Kabupaten Tanggamus memiliki keragaman kekhasan seni budaya yang kalau kita gali bersama mungkin tiap-tiap pekon ada kekhasan seni budaya masing-masing. Sehingga harus dilestarikan, jika itu berbentuk benda maka bisa dititipkan di museum. Namun jika kegiatan-kegiatan yang sifatnya tak benda mungkin bisa dikembangkan seperti tarian ataupun tradisi-tradisi lainya.
“Saya disini setuju bahwa keberadaan museum ini harus menjadi Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus. Tadi saya juga sudah melihat ada tarian yang menjadi kebanggaan Kabupaten Tanggamus, yaitu tarian yang sudah didaftarkan menjadi warisan kekayaan tak benda, juga sudah dibukukan oleh taman budaya,” katanya.
Tokoh Adat Pekon Sanggiunggak, Abu Sahlan dalam sambutan nya, Digelarnya Festival Museum Keratuan Semaka yang ke – 8 ini bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya Lampung agar tidak punah.
“Kita bekerjasama dengan Ikatan Mahasiswa Bandar Negeri Semuong (Ikam BNS) dalam menggelar festival ini,” katanya.
Lanjut Pun Sahlan, bahwa museum Keratuan Semaka merupakan salah satu museum yang sudah digitalisasikan. Museum yang terletak di Pekon Sanggi Unggak, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, itu berdiri pada tahun 2015.
Dalam museum tersebut tersimpan benda-benda kuno dan bersejarah. Diantaranya seperti baju perang dan pedang dari Kesultanan Banten. Kemudian ada juga keramik Dinasti Tan abad 11, pecahan keramik dari kerajaan Tumasek (Singapura) dan dari sisa kolonialisme Belanda.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian bantuan oleh Bupati Tanggamus kepada Tokoh Adat Pekon Sanggi unggak.
( Sukri )