Guna Pemeriksaan, Patroli Perairan Personil Satpolair Polres Tanjung Balai Hentikan Kapal Tanpa Nama.

Daerah178 Dilihat

 

Reformasiaktual.com//TANJUNG BALAI –
Personil Satpolair Polres Tanjungb BaIai melaksanakan patroli perairan di wilayah hukum Polres Tanjung Balai dan menghentikan sebuah kapal nelayan tanpa nama guna kepentingan pemeriksaan barang ilegal, Pekerja Migran Ilegal (PMI) dan barang-barang terlarang lain nya, Minggu Tanggal 24 Juli 2022, sekitar Pukul 13.15 Wib.

Patroli perairan dilaksanakan bertujuan untuk melakukan tugas pengawasan dan pemeriksaan terhadap kapal yang  diduga membawa PMI, barang ilegal yang dilarang keluar atau masuk melalui perairan Tanjung Balai, ilegal fishing, PMI yang keluar atau masuk dengan cara menumpang di kapal dan barang-barang ilegal lainnya seperti ballpress dan narkoba.

Selain itu patroli perairan juga berfungsi untuk menjaga keselamatan para nelayan berlayar menghimbau agar sebelum berangkat melaut terlebih dahulu melakukan pemeriksaan seperti periksa mesin, melengkapi dan membawa dokumen kapal, melengkapi dan membawa alat-alat keselamatan berlayar seperti jaket pelampung, ring boy, apar dan kotak P3K.

Kapolres Tanjung Balai AKBP Ahmad Yusuf Afandi, S.I.K., M.M, melalui Kasatpolair Polres Tanjung Balai AKP T. Sianturi mengatakan “Seperti pada Hari Minggu Tanggal 24 Juli 2022, sekitar Pukul 13.15 Wib, kapal patroli KP. II- 1014 Satpolair Polres Tanjung Balai yang diawaki team regu I yaitu Aiptu Sarianto dan Bripka Joko melakukan pengejaran terhadap Satu unit kapal yang datang dari laut tujuan Tanjung B clickalai, diposisi atau koordinat N = 2° 59′ 09,9995″ E = 99° 50′ 47,78182″, kapal tersebut dapat dihentikan,” Kata Kasatpolair.

“Hasil dari pemeriksaan terhadap kapal tanpa nama dan tanda selar dokumen kapal juga tidak lengkap yang dinakhodai oleh Syamsul. Selanjutnya kepada nahkoda diberi himbauan dan arahan agar memeriksa body dan mesin kapal sebelum berangkat ke laut, agar selalu waspada dan menjaga keselamatan berlayar dan bekerja di laut,” Tambahnya.

“Kapal yang berpenumpang sebanyak Lima orang dan bermuatan jaring atau tangkul udang, selanjutnya kapal tersebut dipersilahkan melakukan perjalanan menuju Tanjung BaIai karena tidak ada di temukan barang-barang yang ilegal atau yang melanggar hukum,” Ucap AKP T. Sianturi mengakhiri.

S T H

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *