Reformasiaktual.com//TAPSEL-Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel) melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menggelar pertemuan dengan tim audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Tapsel Tahun 2022 di Aula Kantor Bappeda pada Kamis (4/8).
Dalam sambutan, Bupati Tapsel, Dolly Pasaribu, yang diwakili Sekda, Parulian Nasution, menyampaikan bahwa, dasar digelarnya kegiatan tersebut mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) No.72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Target penurunan stunting secara nasional diangka 14 persen pada 2024 mendatang.
Dalam pertemuan itu pula, Sekda meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) agar saling merangkul satu sama lain guna menyukseskan penurunan à ngka stunting. Walau secara teknis tanggung jawab itu ada pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, akan tetapi Sekda berharap kepada seluruh dinas terkait untuk saling meringankan pekerjaan dan menyelesaikannya secara teamwork.
“Sementara kepada Dinas Pendidikan, agar sekolah-sekolah mulai melakukan olah raga rutin seperti senam pagi yang sifatnya olah raga pendidikan. Semua dinas kita minta untuk saling bekerjasama, termasuk pendidikan yang tujuannya dapat mendorong kesehatan anak-anak Tapsel agar terhindar dari stunting,” jelas Sekda.
Menurut Sekda, adapun faktor penyebab utama dari stunting ialah kemalasan para orangtua, termasuk kebiasaan buruk waktu hamil, dan lingkungan yang kurang bersih. Oleh karenanya melalui kegiatan ini, dirinya meminta agar betul-betul disosialisasikan tentang bagaimana hidup sehat, menjaga kandungan, dan kepada anak-anak agar jangan mandi diperairan yang kotor.
“Sebab, masih banyak masyarakat Tapsel yang buang air besar (BAB) di sembarang tempat akibat daripada kondisi daerahnya dipengaruhi banyak aliran-aliran air,” tutur Sekda.
Menyikapi hal tersebut, kepada Dinas Perkim, Sekda berpesan agar segera mengupayakan tempat-tempat kamar mandi umum yang rapi dan bersih, supaya aliran-aliran sungai bersih. Kalaupun ada anak-anak yang mandi, Sekda berharap tidak terkena penyakit. Sebab hal itulah sebagian daripada upaya pemerintah untuk mencegah penyakit stunting.
“Bilamana terjadi persoalan di lapangan, diharapkan diselesaikan secara tim. Lalu, kepada Satgas Stunting agar semaksimal mungkin dalam bekerja,” pesan Sekda seraya meminta agar program tersebut dibuat penjadwalannya agar bisa dilakukan monitoring guna menjadi tolak ukur sejauh mana tingkat keberhasilannya.
Turut hadir, Kadis PP dan KB Ahmad Ibrahim Lubis, mewakili Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Ketapang, Dinas Perkim, Dinas PP dan PA, Dinas Dukcapil, Dinas PMD, Dinas Perikanan, Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kominfo, Kemenag, Tim Pakar, Satgas Stunting, Camat Batang Angkola, Camat Arse, Kapus Batang Angkola, Kapus Arse, PKB Kec. Batang Angkola, dan PKB Kec. Arse. (Humas Tapsel)
Aks