Reformasiaktual.com/Probolinggo- Semestinya pembangunan jembatan perkampungan harus melaui perencanaan yang mateng, bukan asal asalan jembatan tersebut diduga menggunakan sumberdana, dana desa, Rp.170.843.000. tahun 2022,
Namun pada kenyataanya jembatan tersebut diduga di kerjakan tidak mengikuti standat bangunan nasional, jembatan tersebut didusun darpo, Rt./04/Rw./03/Desa Sumber Kembar Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa timur Rabu d/tggl/ 10/Agustus/2022
Melihat kontruksi bangunan yang tidak berorentasi pada standar bangunan Nasional, pasti hasinya mengecewakan, kalau mimang di RAB nya tidak ada gambar cakar ayam atau tidak ada galian termasuk tidak ada tangkis yang pasti tinggal tunggu waktu ambruk.
Terbukti belum apa apa bangunan tersebut sudah tergerus dan itu patut diduga bangunan tersebut sangat tidak layak, kalau hal itu dibiarkan pasti yang dirugikan adalah rakyat
Seharusnya pihak pihak terkait bertindak cepat dan tegas terhadap oknum kades yang menyalah gunakan kewenanganya, melihat hasil jembatan tersebut patut diduga sangat tidak layak dan seharusnya Aparat Penegak Hukum bergarak cepat sebelum jembatan tersebut menjadi puing puing dan jadi tontonan warga.
Selanjutnya awak media mengklarifikasi kepada kepala desa tersebut terhadap pembangunan jembatan yang diduga tidak layak tersebut, lewat pesan WhatsApp, iya katakan masih akan diselaikan tinggal ngalusin/setrean dan masih berlanjut mas, “ucap Kepala Desa kepada salah satu awak media.
Namun ada jawaban kedua masih dengan handphone yang sama, namun jawabannya sangat mengejutkan, jawabanya kurang pantas ditiru semua orang, “kalau sampeyan mau mencari kesalahan kepala desa, Saya kira semua kepala desa salah, tidak ada yang bener, “ucap suara tersebut, namun setelah ditelusuri pesan suara itu ternyata suara tersebut diduga suara sodaranya oknum kepala desa yang menjadi pelaksana proyek tersebut.
Masih dengan hal yang sama
tim media meneruskan klarifikasi kepada bapak Camat Pakuniran (Imron Rosyadi. SP. MM.)terkait proyek jembatan yang diduga tidak didasari perencanaan yang baik dan diduga proyek itu tidak mengikuti setandar bangunan Nasional, proyek tersebut di Dusun Darpo Desa Sumberkembar Kecamatan Pakuniran, beliau katakan “mohon maaf WatsApp nya baru bisa saya bales, tadi saya masih mencari informasi terkait jembatan tersebut, mudah2an besok sudah bisa saya balas trimaksih, “ujar Camat Pakuniran.
Dalam hal ini awak media masih tetap mencari sumber informasi yang akurat seperti mengklarifikasi dengan pendamping Desa Sumberkembar terkait jembatan tanpa galian, yang bersangkutan bersikukuh, kalau jembatan tersebut sudah ada galiyanya, namun setelah di perlihatkan gambar hasil investigasi soal jembatan, yang bersangkutan tidak berkomentar apa apa.
Di tempat berbeda Awak media berhasil mewancarai salahsatu tokoh kontraktor yang mengerti tentang kontruksi bangunan, namun iya enggan menyebutkan namanya pertama yang ia tanyakan dananya dari mana kalau memang seperti bantuan Provinsi atau bantuan Kabupaten yang bertanggung jawab ful konsultanya, saya pernah menangani perkara seprti ini di pengadilan yang di tuntut konsultanya,
Kalau di desa itu lebih mudah tinggal tanya sama pendamping dan plaksananya siapa dan itu yang bertanggung jawab dilapangan, “ucap bapak kontraktor tersebut, “pungkasnya”
Tim – probolinggo