Reformasiaktual.com//BANDUNG- Gerakan Mahasiswa Pasunsang yang di ketuai oleh Rajo Galan menggelar Aksi unjukrasa menolak rencana pemerintah menaiksn harga BBM di depan kantor gedung DPRD Prov Jabar , Jumat (2/8/2022).
Menurutnya kebijakan menaikan harga BBM subsidi sangat tidak tepat. Segala macam kebijakan yang diambil Pemerintah seharusnya mempertimbangkan nasib rakyat, terutama rakyat kecil. Dengan kebijakan liberal seperti ini, hanya akan menguntungkan pihak asing dan para pemilik modal. Rakyat kecil hanya bisa gigit jari.
Pemerintah sepertinya sudah kehilangan cara untuk memperbaiki perekonomian. Masalah- masalah seperti besarnya utang luar negeri, besarnya biaya logistic trasportasi dalam rantai produksi barang, kasus mafia migas, atau bahkan tingkat penyerapan anggaran yang buruk merupakan beberapa dari sekian banyak masalah yang menyebabkan tidak optimalnya APBN dan mandeknya perekonomian.
Bukannya menyelesaikan permasalahan – permasalahan tersebut, Pemerintah malah memilih untuk menaikan harga BBM subsidi yang jelas-jelas berdampak sistemik terhadap buruknya perekonomian di negeri ini.
Setelah melihat dan mengkaji persoalan negeri ini khususnya persoalan pengelolaan BBM, maka kami Gerakan Mahasiswa Pasundan menyatakan sikap :
1. Menolak Gaya Ekonomi liberalis dengan menaikan harga BBM Sesuai Harga Pasar.
2. Menolak kenaikan harga BBM Subsidi yang sudah menjadi konsumsi
mayoritas rakyat menengah kebawah.
3. Menuntut pemerintah menjaga ketersediaan dan pendistribusian BBM Subsidi bagi
masyarakat miskin di seluruh Indonesia.
Red