Reformasiaktual.com//Tanggamus-,seorang ketua asosiasi pemerintah desa seluruh Indonesia(APDESI) Kecamatan limau ,sekaligus sebagai kepala Pekon Kuripan Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus, di duga tidak Koperatif memberikan penjelasan terhadap wartawan.
“Pasalnya oknum kepala Pekon Kuripan,”ASN” Kecamatan limau diduga tidak Koperatif memberikan keterangan terhadap wartawan yang sudah menyerahkan MoU kerja sama dengan puluhan media baik media cetak,online dan media TV di akhikh tahun 2021 lalu,yang memang sudah ada kata sepakat harus melalui APDESI Kecamatan Serta Rekomendasi dari APDESI Kabupaten.
Sesuai Kesepakatan seluruh media yang Berlangganan harus satu pintu Melalui Apdesi Kecamatan.
APDESI kecamatan Limau Inisial”ASN”di duga hanya memberikan harapan palsu dengan puluhan media yang sudah menyerah kan MoU kerja sama untuk sebelas Pekon di bawah naungan oknum Kakon tersebut yang ada di kecamatan limau kabupaten Tanggamus.
“Baru baru ini di konfirmasi melalui telpon/whats app tidak pernah di respon,sementara posisi hand phone dalam keadaan online,tapi tidak pernah di angkat/di balas,ucap beberapa Wartawan,bahkan kami menunggu di rumah Kakon tersebut dari jam 13 00 wib sampai jam 17 00 wib dengan bendahara Pekon Pariaman,mas lingga,beliau datang untuk menanyakan dana koran yang sudah dia serahkan ke ketua Apdesi.kamis (1/9/22)
“Di konfirmasi melalui telpon,oleh biro media berita korupsi wakil ketua apdesi kecamatan limau,”Muslim mengatakan,”untuk pembayaran dana koran itu,kami semua kepala Pekon sekecamatan limau ini sudah sepakat/Deal yang kami bayar itu media yang masuk di APBDesa,jadi untuk media yang MoU nya dengan ketua APDESI tidak jadi patokan”pungkas kepala Pekon tegineneng.
Di waktu terpisah kami mencoba konfirmasi via telpon/whats app dengan kepala Pekon antar brak kecamatan limau prihal media yang bermitra di Pekon atar brak vienra,”intinya bang,media yang kami anggarkan itu yang ada di APBDesa,Karna itu yang sudah kami anggarkan termasuk Pekon Pekon lain di kecamatan limau ini,untuk MoU yang dari ketua Apdesi itu tidak jadi patokan”pungkas vienra.
Jadi dari kesimpulan diatas, oknum Kakon Kuripan patut di duga tidak Koperatif untuk memberikan keterangan dan patut di duga hanya mencari sensasi Dan harapan palsu terhadap wartawan.
( Sukri )