Ketua TP-PKK Propinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil di Dampingi Ketua TP-PKK Kabupaten Bandung Barat Sonya Fatmala Monitoring Posyandu Melati Xll, Desa Tugu mukti, KBB.

Daerah554 Dilihat

 

Reformasi aktual. Com // Kabupaten Bandung Barat- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil, instruksikan seluruh kader PKK di 27 kota/kabupaten untuk turun ke lapangan sukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang sudah dimulai serentak sejak 1 Agustus 2022.

Menurut Atalia Praratya Kamil selaku Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk sukseskan BIAN, salah satunya dengan metode jemput bola membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan di wilayahnya untuk menjalani imunisasi.

Semua kader PKK saya kasih PR khusus supaya anak-anak mau diimunisasi, maka harus turun ke lapangan kalau perlu jemput bola,” ucap Ketua TP PKK Jawa Barat Atalia Praratya Kamil, saat memberikan instruksi kepada kader PKK, Melati Xll, Desa Tugu mukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis, ( 8 / 8 / 2022 ).

Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), merupakan program pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubella untuk anak umur 9 bulan sampai kurang dari 12 tahun, serta imunisasi pelengkap Polio dan DPT-HB-Hib bagi anak umur 12 sampai 59 bulan.
Adapun manfaat imunisasi tersebut untuk mencegah kesakitan dan kecacatan akibat Campak, Rubella, Polio, Difteri, Pertusis, Hepatitis B, Pneumonia, dan Meningitis.

Bunda Cinta ( Sapaan Ibu Atalia) menuturkan, metode jemput bola dilakukan karena ada masyarakat yang masih terpengaruh hoaks sehingga tak mau datang ke fasyankes, salah satu hoaksnya menyebut imunisasi tidak halal dan membuat anak sakit.

Atalia Praratya Kamil ( Bunda Cinta) ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat saat memberikan arahan instruksikan seluruh kadernya sukseskan BIAN,
Karena itu, kader PKK harus memberikan edukasi dan informasi yang benar terkait BIAN, kenapa mereka tidak mau datang karena terpengaruh berita bohong, maka harus kita edukasi. Hoaksnya seperti tidak halal, anak jadi sakit. Itu sama sekali tidak benar,” tutur Atalia.

Bunda Cinta, memastikan program imunisasi ini sudah melalui proses panjang dan sangat jelas kehalalannya serta aman diberikan kepada anak, Ini sudah melalui proses panjang jadi sudah jelas kehalalannya dan aman untuk semua,” katanya.

Menurut Bunda Cinta, imunisasi ini seperti halnya vaksinasi COVID-19, Tubuh anak akan terproteksi dari serangan Campak, Polio dan Rubella yang sangat membahayakan, Imunisai ini seperti COVID-19 untuk memproteksi anak-anak kita dari Campak, Polio dan Rubella,” Tutup Bunda Cinta.

Sementara Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Bandung Barat, Sonya Fatmala, meninjau Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Posyandu Melati Xll, Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua.

Sonya menyebut, pihaknya melakukan monitoring pelaksanaan BIAN khususnya di Posyandu Melati Xll, dan melihat bagaimana para orang tua membawa anak-anaknya untuk dilakukan imunisasi.
“Alhamdulillah dengan kesadaran orang tua, anak-anak di bawah umur 59 bulan dibawa ke posyandu ini,” Tuturnya

Sonya berharap, para orang tua di Kabupaten Bandung Barat, bisa membawa anaknya untuk dilakukan imunisasi, sehingga target Kabupaten Kabupaten Bandung Barat dalam BIAN ini dapat terpenuhi.
Jadi anak-anak ini ke depannya sehat, lebih kebal dalam berbagai penyakit, nah ini insya Allah anak-anak di Kabupaten Bandung Barat akan sehat, Indonesia pasti akan maju,”Tutupnya.

( Journalist Reformasi aktual. Com)
Aan iyus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *