PENDERITAAN WARGA MASYARAKAT AKIBAT MEGA PROYEK PLN CISOKAN DAMPAK SAMPAI SEKARANG

Daerah712 Dilihat

 

Reformasi aktual. Com// Kabupaten Bandung Barat- Keasrian dan ke elokan di Empat Desa dan Dua Kecamatan, di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, musnah, setelah dimulainya proyek pembangunan akses jalan (access road) megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pump Storage Upper Cisokan sepanjang 27 kilometer. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pemegang proyek nasional pembangunan PLTA Pump Storage Upper Cisokan, membelah pegunungan yang melintasi Desa Cijambu dan Desa Sirnagalih di Kecamatan Cipongkor, serta Desa Cibitung dan Sukaresmi di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Pembelahan gunung itu hanya untuk membangun akses jalan saja.

Permasalahannya, proses pembangunan jalan di atas pegunungan dengan cara menimbun tanah merah justru mengancam keselamatan warga di Empat Desa tersebut, terutama ketika datang hujan, pasalnya jalanan dari tanah merah tersebut rentan longsor dan dikhawatirkan bisa menimbun rumah-rumah yang ada di bawahnya karena hingga saat ini pinggiran jalan tersebut belum diberi bronjong.

Engkos (55), contohnya, warga Kampung Cipari, Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, ini sudah merasakan langsung dampak negatif dari proyek pembangunan jalan tersebut, apa lagi kalau turun hujan sebilah sawah kepunyaannya pas waktunya mau panen tiba-tiba kena longsor bukan ceria lagi dampak kerugian.

Bukan hanya Engkos (55) saja yang dampak dari megaproyek Pump storage Upper Cisokan, banyak Masyarakat menjadi korban akubit megaproyek tersebut, Sudah puluhan tahun yang lalu dampak Megaproyek tersebut sampai sekarang di tahun 2022,
Asep Gojin ( 65) Kp Tarik kolot RT 03RW 04, Desa Cibitung, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Asep Gojin telah menempati tempat tersebut kurang lebih 20 tahun, tapi semenjak adanya megaproyek PLTA Cisokan tahun 2014, dan mulai dari tahun 2018, banyak Warga Masyarakat merasakan dampak Megaproyek tersebut, salah satunya Asep Gojin,yang tingal di kmp Tarik Kolot RT 01 RW 04 Desa Cibitung, rumahnya luluh lantah berantakan, sehingga tidak dapat di tempati lagi sampai saat ini. Pada tahun 2018, Warga Masyarakat pernah menemui pihak Perusahaan Megaproyek untuk minta mempertangung jawabkan dan meminta ganti rugi, tapi sampai sekarang hanya umbar janji-janji saja.

Bahkan warga pun pernah mengadukan ke Pemda Dinas dan intansi terkait ke Kabupaten Bandung Barat, malah langsung di dampingi oleh Kepala Desa Cibitung ( Kades Asep) dan tetap saja bergeming akan segera di ganti, tapi sampai saat ini belum Terealisasi, harapan warga masyarakat selaku korban dari megaproyek PLTA tersebut meminta secepatnya ada penggantian, setelah bertahun- tahun lamanya menunggu penggantian kami mohon segera diganti, Asep Gojin (65) beserta 3 anaknya sekarang hanya tingal di gubuk kecil yang tidak layak untuk di tempati ada juga anaknya yang di bawah umur.

Kepala Desa Cibitung Asep, saat ditemui di kediamanya, menerangkan dampak dari megaproyek PT. Over Cisokan PLN / PLTA di 2017 ada pun pengecekan dari pihak geologi dan itu pun tidak ada komfimasi/pemberitahuan awal kepada pihak Desa Cibitung dan itu langsung ke lokasi, dari hasil pengecekan tersebut pihak geologi hanya memberikan kesimpulan secara lisan saja tidak di dukung oleh data atau pun bukti yang bisa menguatkan, kepada pihak pemerintah Dessa Cibitung, bahwa terjadinya kerusakan tempat tingal warga bukan karena adanya proyek PLN tersebut melainkan kan faktor alam ujarnya.

Langkah Pemerintahan Desa pun hanya bisa memfasilitasi warganya yang terkena dampak megproyek tersebut hanya bisa memohon dan mengajukan kepada pihak PLN untuk segera memfasilitasi ganti rugi bagi warganya yg terkena dampak proyek over cisokan PLN tersebut, dan berharap pihak terkait Pemda Kabupaten Bandung Barat, kami berharap Plt Bapak Hengki Kurniawan bisa membantu permasalahan warga kami, yang ada di kampung Tarik kolot, RT 03 RW 04 Desa Cibitung, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, yang terkena dampak proyek over cisokan PLN, Tuturnya

( Dindin Boding RA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *