Gambar Ilustrasi
Reformasiaktual.com//Probolinggo-Dugaan penggelapan bantuan pangan nontunai ini disampaikan warga yang menjadi korban dari oknum prangkat di Rt.01/Rw./07/Desa Jambangan, Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, Selasa /21 /9/2022.
Terbongkarnya peristiwa ini bermula yang bersangkutan merasa penasaran, soalnya sudah ber bulan bulan tidak menerima bantuan dan akhirnya semua itu terbongkar setelah saya mendatangi ketua Rt.
Dengan berjalanya waktu Penerima BPNT menjelaskan kepada tim media reformasiaktual.com kalau yang bersangkutan sudah tidak lagi menerima bantuan pangan non tunai, dan setelah saya lapor ke pak Rt. akhirnya, pak Rt. mengusulkan ke aparat desa.
Kemudian, selang beberapa hari pihak perangkat Desa pemegang kartu ATM mendatangi saya dengan memberi sejumlah uang, konon katanya uang tersebut berasal dari bantuan milik saya yang pernah di alihkan keorang lain, namun saya heran kok bisaya bantuan saya di alihkan keorang lain sementara saya sangat membutuhkan,”ucap Ibu.
Dari peristiwa itu tim media meng konfirmasai dugaan pengalihan bantuan kepada oknum prangkat tersebut, yang bersangkutan mengatakan benar kartu ATM BPNT itu saya yang ngumpulin dengan tujuan membantu warga untuk di gesek dan narik saldonya di agen atau di Ewarung,
Saat disinggung soal kode PIN yang seharusnya tidak boleh di kasih tau ke orang lain, “Kode PIN itu sudah nimpel di kartu ATM pak, jadi di desa Jambangan itu sudah bukan menjadi rahasia lagi,”ucap perangkat Desa dengan inisial “H”.
Konfirmasi terpisah dengan yayan TKSK, Kecamatan Besuk iya mengatakan akan segera saya tindak lanjuti dan akan saya datangi rumah oknum perangkat desa itu agar persoalan ini cepat selesai dan tidak berlarut larut terhadap dugaan penggelapan bantuan tetsebut, padahal saya sering mengingatkan pada ketua ketua kelompok biar tidak bermain main dengan persoalan itu ,” ucap yayan 15/09/2022.
Semestinya peristiwa semacam itu menjadi perhatian Kementerian Sosial dan penegak hukum. agar peristiwa serupa tidak terulang dan terus terulang, prilaku semacan ini membuat penderitaan dan kekecewaan bagi Keluarga penerima bantuan pangan nontuanai, sungguh kejam yang dilakukan oknum perangkat desa jambangan inisial “H” tersebut.
Peristiwa ini mendapat perhatian serius sejumlah media oline dan media cetak, utamanya mendapat perhatian Ketua “IWP” Ikatan wartawan probolinggo.
Ibrahim Ketua “IWP” menyampaikan agar kasus ini terus di kawal, ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman teman media yang tergabung dalam satu wadah Ikatan Wartawan Probolinggo ini merupakan kasus yang serius, dan ini harus menjadi atensi bersama jangan sampai kasus seperti ini terjadi lagi, kasus ini tidak hilang begitu saja. disitulah peran dan fungsi media, agar program bantuan pangan non tinai ini tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oknum yang mencari keuntungan atas penderitaan orang lain “pungkasnya.
Sekjen “IWP” Jamaluddin turut berkomentar permasalahan yang firal di medsos tersebut, pihaknya akan terus lakukan upaya mengawal terhadap kasus ini agar persoalan ini menjadi perhatian serius Kementerian sosial dan penegak hukum kalau perlu kasus ini terus diberitakan dan di firalka agar persoalan ini tidak menjadi persoalan biasa dan menghilang begitu daja diharakpkan persoalan ini kawal sampai di bawa ke-meja hukum,”pungkasnya.
Ibrahim