Reformasiaktual.com//TAPANULI SELATAN-Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKBP Imam Zamroni, menjelaskan, ketertiban dalam berlalu lintas merupakan cerminan dari karakter maupun budaya masyarakat di suatu daerah. Jika masyarakatnya tertib berlalu lintas, kata Kapolres, maka dapat dipastikan karakter masyarakatnya juga baik.
“Untuk itu, di usianya yang ke-67, Polisi Lalu Lintas (Polantas) harus mampu menciptakan budaya tertib lalu lintas. Sebab di usianya yang sudah matang/dewasa, setidaknya, Kamsetibcar Lantas bisa terwujud, minimal di Kabupaten Tapsel dan Padang Lawas Utara,” ucap Kapolres pada syukuran HUT Polantas Bhayangkara ke-67 di Aula Polres Tapsel, Jumat (23/9/2022).
Dikatakan Kapolres, dalam menciptakan karakter atau budaya tertib berlalu lintas, tidak bisa hanya dilakukan oleh penegak hukum atau Polantas saja. Para pihak terkait seperti unsur pemerintah, juga memiliki andil yang sama. Bahkan di tingkat sekolah, para guru juga harus mengingatkan sejak dini ke siswanya untuk tertib berlalu lintas.
“Pada momentum HUT Polantas ke-67 ini, saya mengajak para pemangku kepentingan untuk turut ambil bagian dalam mengkampanyekan tertib berlalu lintas dengan langkah-langkah sosialisasi berupa, pembuatan spanduk, baliho, dan banner di lokasi rawan dan di titik tertentu misalnya sekolah, pasar tumpah, dan lainnya,” jelas Kapolres.
Dewasa ini, lanjut Kapolres, dunia digital dan media sosial merupakan salah satu sarana atau tempat sosialisasi yang paling strategis untuk membentuk budaya tertib berlalu lintas dengan memposting konten-konten keselamatan lalu lintas. Kemudian, Kapolres mengajak, untuk menggalakkan kembali Forum Komunikasi Lalu Lintas Angkutan Jalan.
“Tujuannya, untuk bersama-sama dalam mewujudkan budaya tertib berlalu lintas. Terakhir, saya ucapkan selamat HUT Polantas Bhayangkara yang ke-76. Tetap lah profesional dalam melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat, agar terwujud Polri yang Presisi,” harap Kapolres.