Sumatera Utara //
Di tengah padatnya aktivitas pagi hari Selasa 27 September 2022, berjubel manusia hilir mudik kesana-kemari, langkah seorang pengangguran ini terbawa arus sedang melamar kerja di gedung-gedung tinggi. Tibalah waktu rehat kubawa tubuhku menuju ruang senyap dengan keasyikan manusia-manusia di dalam dunianya sendiri.
Deretan buku mendominasi penglihatanku, hingga kutemukan buku yang sedikit mengusik pikirku, cerita bahasa Jawa di dalamnya, lebih detailnya menceritakan kisah punokawan. Kubaca sedikit namun tidak runtut karena belum klik pada kisah keempat lakon wayang itu, hingga satu kisah mencuri atensiku, kisahnya si petruk yang bermimpi jadi ratu.
Petruk adalah seorang pelayan, atau abdi dalem sebutannya, ia yang dititipi pusaka Jamus Kalimasada menjadi tamak menginginkan sebuah kekuasaan. ia berpikir dengan pusaka digenggamannya itu akan menjadikannya kuat tak terkalahkan oleh siapapun. Hingga sebuah mimpi itu dijadikan kenyataan oleh si petruk melalui pusakanya, dia membabat habis musuh yang berani melawan kekuasaannya.
Keberhasilan petruk dalam melawan musuh yang menghadangnya bertolak belakang dengan caranya mengendalikan rakyatnya. Keadaan menjadi carut marut, dalam mimpinya dia sebagai ratu akan membawa kesegaran yang baru untuk kerajaan dan rakyatnya dengan merubah tatanan baru, nyatanya dia malah bingung bagaimana mengubah keadaan, dan apa yang harus dia lakukan untuk mewujudkan mimpinya itu.
Tidak ada yang bisa menghentikan aksi Petruk yang menetapkan diri untuk tetap berkuasa di singgasananya, hingga semar dan gareng turun tangan untuk menghentikan aksi konyol petruk itu. Aksi heroik petruk ini memang mengundang tawa khalayak umum, hingga tak sedikit orang menyangkutkan kisah ini dengan kondisi pemerintahan kemarin, tempo hari, sekarang, besok, hingga lusa nanti.
Pilpres sudah semakin dekat datangnya di Tahun 2024, perbincangan mengenai siapa Presiden yang akan meneruskan tampuk kepemimpinan negara ini menjadi topik dimana-mana. Banyak nama yang yang bersliweran di publik, banyak partai juga ribut tentang siapakah tokoh yang akan diusung dalam Pilpres di Tahun 2024 nanti.
Para elite politikpun tak mau kalah dengan persiapan menuju pesta demokrasi 2024 nanti, ada yang menggelorakan suranya untuk tetap eksis di kancah politik, mengundang perhatian rakyat dengan statemen-statemennya yang dangkal, memprovokasi satu sama lain, ada juga yang hanya duduk anteng tapi keantengannya malah diusik oleh beberapa pihak.
Nampak pula yang tetep maju terus menjalankan apa amanahnya saat ini, dan yang terakhir sibuk dengan kegiatannya sebagai pemimpin, seperti asyiknya bermain di dunianya sendiri.
Dari berbagai macam jenis tindak-tanduk para elite politik inilah yang menjadi sumber penilaian rakyat untuk pemimpinnya kelak. Dibalik tindak-tanduk yang diperlihatkan mereka, selalu ada sifat asli yang melekat dalam diri mereka. Terlihat satu yang sudah berkepala besar menunjukkan besarnya potensi dia untuk berkuasa di negara ini.
Dirasanya dia mampu menjadi ratu di negara ini, segala upayapun sudah mulai dia lakukan sejak sekarang, mulai bersafari politik dengan elite politik dan partai-partai lainnya, mencari nama bakal gandengannya nanti di Pilpres 2024.
Yang mulanya hanya duduk anteng disinggasananya, kini dia mulai bergerak mencari dukungan di seluruh penjuru Indonesia. Wajahnya menampilkan bungah sumringah saat panggilan “PRESIDEN” ditujukan untuknya.
Tapi kawan, keinginan untuk menjadi ratu suatu kerajaan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seperti petruk dia ingin berkuasa di kerajaannya melalui pusakanya kala itu, tapi itu tidak cukup, pada akhirnya mimpinya itu ketinggian, dia tidak bisa membalikkan keadaan begitu saja, perlu bekerja keras bukan berkelas.
Kebiasaannya menjadi seorang abdi dalem tidak bisa diterapkan untuk memimpin sebuah kerajaan, segala yang dilakukannya hanya mengundang gelak tawa rakyatnya. Sudah bukan lagi lakon petruk ini direalisasikan, jangan lagi tamak dan serakah akan kekuasaan jika dirasa dirinya tak mampu, karena lakon ini bukan lagi untuk latihan apalagi menjadi kelinci percobaan.
Kalaupun hal itu terjadi, ratu itu akan menjadi guyonan di sepanjang sejarah kepemimpinan, rakyat tentu menjadi korban utama dalam permainan si ratu yang sudah game over nantinya. Cukup sudah sandiwaranya, ayo kawanku kita berkelana jauh mengenal siapa tokoh yang nanti pantas menduduki singgasana pemimpin negara ini.
Kita harus tetap berdiri kokoh di tengah putaran angin yang silih berganti menerpa pohon rindang ini. Kita coba gali masing-masing dari mereka, kuliti mereka hingga paling dasar apa motif mereka dan apa niat mereka untuk menjadi seorang ratu yang sesungguhnya, tentunya semua harus dilakukan demi membawa kerajaan ini menuju kejayaannya.
Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah saat ini, satu nama yang mengganggu pikirku dalam menilai setiap elite politik di negeri ini, prinsip kepemimpinan yang tidak berubah dari dulu hingga sekarang yang berhasil mengukuhkan hatiku untuk menilainya menjadi salah satu bakal capres 2024 nanti. Tidak ada alasan untuk tidak memikirkannya menjadi seorang Paduka Raja di republik tercinta ini.
Dari kepribadianya hingga tindak-tanduknya selalu berhasil mencuri perhatianku. Banyak orang yang menilai kinerjanya itu hanya untuk sebuah citra dari seorang pemimpin. Sampai beberapa pertanyaan mondar-mandir dalam benakku, apa salahnya dengan gaya blusukan pemimpin ini yang kerap disalah artikan orang sebagai pencitraan?, sosok satu itu tidak mudah percaya, hal itu sangat lumrah disaat kejujuran setiap pejabat perlu dipertanyakan lagi, hingga dirasa perlunya turun langsung untuk memantau segalanya.
Lalu apa yang dibenci darinya?, dia lho gampang berbaur dengan rakyatnya. Seketika kulempar lagi dengan pertanyaan selanjutnya, apa ada yang pernah liat orang lain sungkan dengan sosok ini?, jawabannya satu, pasti ada dong, itu orang yang ketahuan bohong dan menyembunyikan kenikmatan di belakang susahnya rakyat, disikat semua tuh sama Pak Ganjar.
Rizki /Ronal/ Sumber : Nikmatul Sugiyarto – Sobat Gan’Pran Sumut