Pembangunan Jembatan Desa Matekan Tidak Cantumkan Anggaran, Diduga Mengurangi Volume

Daerah659 Dilihat

Reformasiaktual.com//Probolinggo-
Pembangunan jembatan di Dusun Krajan (Rt./02/Rw./01) Desa Matekan
Volume: 7.2×4 = m – sumber dana, dana desa tahun anggaran 2022. Di Desa Matekan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Minggu (02/oktober/2022).

Proyek tersebut diduga kuat pelaksanaannya tidak transparan dan tidak sesuai dengan prasasti yang ditempel di dinding jembatan tersebut.

Dari hasil investigasi tim media Reformasi Aktual dan tim “I W P” Ikatan Wartawan Probolinggo menemukan ada beberapa kejanggalan proyek pembangunan jembatan di Desa Matekan ada dugaan mengurangi Volume, baik panjang atau lebar, serta tidak di cantumkan jumlah anggaran di dalam prasasti yang ditempel jadi kami menduga proyek yang bersumber dari Dana Desa (D D) tahun anggaran 2022 dijadikan ajang untuk meraup keuntungan pribadi. Padahal cukup jelas sebagaimana diatur dalam Pasal 30 dan Pasal 32 UU. Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Ditempat terpisah tim media berhasil mewawancarai tokoh masarakat sekitar yang tidak mau disebutkan namanya ia mengatakan terkait dengan jembatan, masyarakat disini mayoritas hanya di jadikan penonton saja. Saya sebagai masyarakat kecil menaruh harapan kepada penegak hukum agar dugaan mengurangi Volume dan tidak mencantumkan anggaran dan diproses secara hukum agar kedepan tidak terjadi lagi, ucap kepada media sabtu (01/10/2022).

Masih kata tokoh masarakat. Kalau boleh kami menilai pelaksanaan pembangunan proyek jembatan tersebut penuh dengan kecurangan, perbuatan tersebut. Perbuatan melawan hukum dengan melanggar undang – undang tipikor Nomor 31 Tahun 1999 sebagai telah di ubah dengan nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dalam penggunaan uang Negara.ujarnya.

Menyikapi dari hasil investigasi tim media menemui beberapa narasumber. Salah satu tim menghubungi Kepala Desa Matekan lewat panggilan Whatsaap, namun sampai berkali-kali kali tetap tidak diangkat dan tidak dijawab walaupun handphone dalam keadaan mode berdering.

Sampai berita ini di terbitkan kepala desa matekan masih belum memberi klarifikasi atas dugaan mengurangi Volume jembatan dan tidak mencantumkan anggaran.

Ibrahim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *