POLDA JABAR FASILITASI PERTEMUAN ANTARA MANAJEMEN PERSIB BANDUNG DAN PARA PENDUKUNGNYA

TNI/Polri688 Dilihat

Reformasiaktual.com//BANDUNG- Polda Jabar memfasilitasi pertemuan antara manajemen Persib Bandung dengan para pendukungnya di Mapolda Jabar, Jumat (30/9/2022).

Dalam pertemuan itu, hadir Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono bersama jajarannya, kemudian dari kelompok supporter hadir perwakilan dari Viking dan The Bomb.

Pertemuan tersebut dibuka langsung oleh Wakapolda Jabar, Brigjen Pol. Bariza Sulfi didampingi Direktur Intelkam dan para pejabat Polda Jabar.

Wakapolda Jabar menyampaikan bahwa dalam situasi saat ini, harus terjalin kebersamaan untuk menjaga situasi yang
kondusif.

“Alhamdulillah sudah hadir dari management PT Persib, silakan di
bicarakan sama-sama,” ujar Bariza.

Perwakilan dari Viking, Vio mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan momen yang ditunggu.

“Terimakasih kepada kepolisian yang
memberikan ruang,” ujar Vio.

Pada pertemuan itu, pihaknya tetap meminta agar penjualan tiket dijual secara kolektif, alasanya untuk memudahkan bobotoh yang dari luar Bandung.

“Contohnya bobotoh dari luar kota untuk pembelian tiket itu sangat berat, seperti yang dari Jampang perjalanannya jauh, jadi kalau kolektif akan mempermudah,” katanya.

Sementara Teddy Tjahyono mengatakan, terkait sistem e-tiket yang di pakai adalah untuk meningkatkan keamanan penonton dengan melihat kejadian pada Piala Presiden.

“Harapan bahwa penonton bisa membeli dengan satu NIK dan terhubung dengan Peduli Lindungi yang nantinya di hari H dapat ditukarkan dengan gelang,” ujar Teddy.

“Dengan berjalannya lima pertandingan yang sudah berlangsung terbukti berhasil dengan system tiketing ini,” tambahnya.

Terkait masalah kolektifitas, kata dia, dinilai tidak efektif dalam pengecekan tiket, seperti misalnya satu
rombongan. System e tiket ini dibuat untuk keamanan dan kenyamanan bagi para
pembeli.

Setelah masing-masing menguraikan pendapatnya, didapat hasil dalam pertemuan itu yakni tetap mengikuti peraturan managemen namun untuk kolektifitas hanya sistem pengambilan tiket saja, sementara untuk pendafraran dan pembelian tetap online.

Wakapolda Jabar menambahkan, penukaran tiket harus disesuaikan dengan lokasi dan alamat penonton.

“Jadi, yang harus dikuatkan adalah datanya,” ujar Wakapolda.

Wakapolda pun menambahkan untuk penukaran tiket kedepan bisa dibicarakan dengan baik-baik antara bobotoh dengan management Persib.

Wakapolda Jabar mengungkapkan bahwa pengaturan pembelian tiket sudah cukup bagus untuk membuat suatu keteraturan dalam menjaga ketertiban dan keamanan penonton sehingga kita semua bisa menjadikan mekanisme ini sebagai standart yang baik demi menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.

Hal ini juga sudah mendapat dukungan dari PSSI dan malah dijadikan percontohan bagi event pertandingan pada wilayah lain.

“Pertemuan selanjutnya diagendakan hari Selasa tanggal 4 Oktober 2022 bertempat di Polda Jabar,” katanya.

Dari hasil pertemuan tersebut, disepakati pembelian tiket tetap on line dan tetap tidak boleh menjual lagi tiketnya kepada orang lain.

Terkait hal tersebut, maka tidak boleh ada penjualan tiket melalui calo maupun di lapangan, kemudahan yang diberikan saat penukaran untuk memudah verifikasi, dimana di berikan kemudahan dengan penukaran secara kolektif, namun dengan catatan bahwa tiket tersebut sudah diverifikasi oleh ketua group, maka tanggung jawab verifikasi di berikan kepada ketua group, jika ada data yang tidak sesuai maka ketua group harus bertanggung jawab.

Adapun tempat penukaran tiketnya yakni di Kodim, sesko, pusenif, Zipur dan Pusdikpom.

Eri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *