Reformasiaktual.com//INDRAMAYU- Seorang sopir truk berusia 58 tahun meninggal mendadak saat berkendara di Jalan Raya Mundu-Karangampel, Indramayu, Rabu (12/10/2022) dini hari.
Satibi warga Desa/Kecamatan Kedokanbunder itu meninggal dunia dalam perjalanan hendak membawa muatan beras sebanyak 10 ton dengan menggunakan mobil colt diesel Nopol E 9660 HD.
Beras itu awalnya dimuat dari pabrik beras di wilayah Desa Kedokan Agung, Kecamatan Kedokanbunder dengan tujuan Pasar Purwakarta.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo S.I.K., M.Si memberi acungan jempol kepada Kapolres Indramayu Polda Jabar atas kesigapannya langsung mendatangi lokasi kejadian.
“Dengan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat diharapkan makin terjalin hubungan Polri dan masyarakat yang semakin baik, sehingga Kamtibmas aman serta kondusif.” ungkap Ibrahim Tompo.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Indramayu Polda Jabar AKBP M Lukman Syarif membenarkan kejadian tersebut.
Beruntung saat berkendara sopir tersebut ditemani anaknya, Kamanu (22) sehingga tidak terjadi kecelakaan.
“TKP di Jalan Raya Mundu – Kedokan blok Jembatan Lasem, Desa Mundu Karangpel,” ujarnya.
Kejadian tersebut berawal saat korban dalam perjalanan menuju Pasar Purwakarta, Satibi tiba-tiba terkulai lemas di kursi pengemudi.
Saat itu, sopir truk tersebut sudah tidak sadarkan diri. Kepalanya juga bersandar ke kiri dan disangga oleh anaknya.
Anaknya pun secara spontan menarik rem tangan kendaraan truk dan berhasil berhenti dengan selamat seusai kejadian tersebut.
Kemudian oleh anaknya, tubuh sopir truk tersebut diturunkan dan dibaringkan di depan rumah salah seorang warga di wilayah setempat.
“Setelah diperiksa dipastikan yang bersangkutan telah meninggal dunia,” ujar dia.
Korban diketahui meninggal dunia pertama kali oleh anaknya saat memapah tubuh ayahnya.
Mengetahui kejadian tersebut, Polisi pun langsung datang ke lokasi kejadian.
Meninggalnya korban turut dipastikan oleh tim medis dari Puskesmas Karangampel setelah melakukan pemeriksaan.
“Dari pemeriksaan bagian luar tubuh korban, tidak ditemukan adanya tanda tanda luka akibat penganiayaan atau kekerasan,” ucapnya.
Eri