Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi bersama Ade Rezki Pratama, SE, MM

Sosial287 Dilihat

Reformasiaktual.com//Bukittinggi- Sumatera Barat – Gagal ginjal akut pada anak disebabkan adanya indikasi penggunaan obat-obatan penurun panas pada anak, dalam bentuk sirup yang heboh dalam beberapa hari ini.

Hari ini kami selaku Anggota Komisi IX DPR RI, melakukan pemberdayaan masyarkat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi terkait dengan obat, makanan, pala, pangan, olahan makanan, jamu, dan juga vitamin, hal ini dilakukan menjadi sesuatu yang penting, karena setelah 2 tahun lamanya Pandemi covid-19, ucap Ade Rezki Pratama, SE, MM, di SMA.N 4 Bukittinggi, Kamis (20/10/2022)

Setelah Pandemi selama 2 tahun ini telah membiasakan dan membudayakan masyarakat kita, pada saat sakit, ada keluhan sedikitpun di badan kita, kita akan langsung mencari obat-obatan dan vitamin, lanjut Ade Rezki.

Kita berharap bahwa budaya yang semakin baik, juga dibarengi dengan edukasi yang semakin baik, agar masyarakat juga semakin tepat dalam melihat, membaca segala sesuatunya sebelum dibeli dan sebelum dimakan atau diminum, kata Ade Rezki.

Kita juga melihat dalam beberapa hari ini dihebohkan dengan banyaknya anak bayi, batita dan balita, yang mengalami gagal ginjal akut yang disebabkan oleh indikasi penggunaan produk-produk penurun panas yang mengandung parasetamol dalam bentuk sirup, dan ini akan menambah wawasan kita, agar segala sesuatu yang ingin kita konsumsi untuk menambah kesehatan kita, baik untuk kita orang dewasa maupun anak-anak, sebaiknya sesuai dengan anjuran dokter, tutur Ade Rezki.

Kadang ada juga penggunaan bahan obat-obatan yang penggunaannya tidak sesuai dengan aturan mainnya, yang pada akhirnya mengakibatkan kondisi kesehatan kita terganggu.

Kemudian banyaknya beredar kosmetik dan obat penambah stamina, dan obat kuat, yang beredar di Bukittinggi, yang sebagian ilegal. Tahun lalu oleh BPOM dan Kepolisian juga ditemukan satu gudang besar kosmetik dan obat kuat yang sebagian terlarang, baik terlarang dari sumbernya, produksinya, dan juga pemalsuan-pemalsuan merek, nilainya cukup besar, milyaran rupiah, lanjut Ade Rezki.

Dalam hal ini tidak hanya peran pemerintah dalam menggalakkan hidup sehat, tapi juga perlu wawasan, dan ilmu yang baik yang harus dimiliki masyarakat, harap Ade Rezki.

(Om Jap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *