Reformasiaktual.com // Bukittinggi – Sejarah tokoh-tokoh Minang masih banyak yang terpinggirkan, disebabkan masih sedikitnya penulis yang menuliskan sejarah Minangkabau dan juga tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya.
Hal itu diungkapkan Wakil Walikota Bukittinggi, yang biasa disapa Buya Merfendi, pada saat mengunjungi Rumah Sejarah Indonesia di Cilodong Kota Depok, dan bertemu dengan sejumlah penulis, Senin ( 24/10/2022).
Buya Marfendi Datuak Basa Balimo juga mengatakan, sudah saatnya melakukan kaderisasi penulis, yang konsen melakukan penelusuran sejarah Minangkabau, terutama tokoh-tokohnya.
Marfendi mengatakan Ranah Minang merupakan tempat lahirnya tokoh ulama besar, tokoh nasional, cendikiawan, dan intelektual Muslim, diantaranya : Bung Hatta, Mohammad Natsir, Buya Hamka, Agus Salim, dan lainnya.
Banyak anak-anak muda dan generasi milenial zaman sekarang ini, yang tidak mengetahui tentang tokoh-tokoh Minangkabau tersebut. Karena itu diperlukan pengkaderan penulis, agar tokoh-tokoh Minangkabau mengharum kembali dikancah nasional dan internasional, ujar Marfendi.
Dan hal yang perlu diingat, bahwa para pendiri bangsa dan negara Indonesia ini banyak yang berasal dari Minangkabau, yang sudah sangat besar jasanya untuk bangsa dan negara kita ini, lanjut Marfendi.
“Kami sudah merencanakan membangun pustaka dan arsip daerah, untuk menempatkan arsip-arsip sejarah di Kota Bukittinggi,” . “Kami ingin warga Bukittinggi bisa menikmati perpustakaan dan arsip secara nyaman.” tutup Buya Marfendi.
Hadi Nur Ramadhan, pendiri Rumah Sejarah Indonesia, mengatakan siap untuk mengkader dan melahirkan penulis yang akan menuliskan dan mengangkat Sejarah dan tokoh-tokoh Minangkabau.
Rumah Sejarah Indonesia pada saat ini memiliki koleksi 9.300 buku, dan dalam waktu dekat ini akan menggelar Sekolah Politik Minagkabau, membahas tentang jejak juang tokoh-tokoh Minangkabau dalam pentas sejarah Indonesia, ujar Hadi.
(Adju)