Reformasiaktual.com // PADANG- Premanisme di SMA PGAI mencoreng nama baik pendidikan, secara bergerombolan mereka masuk ke sebuah badan hukum/satuan pendidikan dan mempertontonkan kekerasan.
Mereka dengan leluasa masuk dan memukul kepala sekolah. Pemukulan juga dilakukan terhadap anak atau anggota keluarga kepala sekolah yang berusaha melindungi Ayahnya dari pemukulan, Kata Sawir, Ketua Yayasan Muhammad Sawir Suryanti, di Padang, Kamis (3/11/2022).
Pemukulan bahkan dilakukan dihadapan guru-guru dan siswa SMA PGI Padang, ini keterlaluan.
Aparat kepolisian harus bertindak cepat. Tidak hanya memproses secara adil laporan dugaan penganiayaan yang telah dilaporkan oleh Saudara Yurnalis, selaku kepala sekolah dan anaknya Saudara Taufikul Hakim yang juga menjadi korban, lanjut Sawir.
Sawir yang merupakan Ketua Yayasan Muhammad Sawir Suryanti (MS2), Ketua Yayasan Ibnu Khaldun Bukittinggi dan Pendiri Yayasan Pendidikan Syukra Indah yang menaungi TK-SD di Kota Bukittinggi dan Kota Padang berharap kedepannya kepada aparat kepolisian harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa yang belajar, harap Sawir.
Yayasan biasa saja ada yang bertikai, tetapi jangan sampai mengganggu para siswa dalam mengikuti proses PBM, karena Yayasan berbadan hukum, maka penyelesaiannya juga dengan hukum, tidak dengan tindakan premanisme seperti ini.
Semoga kedepannya untuk kita semua yayasan yang mengelola pendidikan, jangan sampai keegoan kita merugikan siswa dan sekolah, ujar Sawir yang banyak berkecimpung di beberapa yayasan, Tutup Sawir.
(Om Jap)
