Masarakat Desa Wira Bangun Keluhkan Jalan Poros Setempat

Daerah401 Dilihat

Reformasiaktual.com//MESUJI-
Warga masyarakat Desa Wira Bangun
Kecamatan Simpang Pematang keluhkan rusak nya jalan poros desa setempat yang kondisi nya rusak parah berlubang serta banyak genangan air ketika musim penghujan, di ketahui jalan tersebut adalah jalan yang menjadi tanggung jawab pemerintah Kabupaten Mesuji (jalan pemda), selasa 15-november-2022.

Tokoh Masyarakat desa setempat Muklas (40) menjelaskan bahwa jalan utama desa tersebut memang sudah rusak parah sejak tiga tahun terahir dan sudah berulang kali mengajukan proposal ke Dinas Pekerjaan Umum(PU) namun tidak ada juga tindakan serta perhatian yang jelas.

“Sudah lama jalan poros ini rusak mas tapi tidak pernah ada perhatian dari pemda, ini jalan punya pemda dan tanggung jawab pemda,kami masarakat selalu di janjikan kalau jalan ini mau di bangun akan tetapi kenyataan nya tidak pernah terealisasi”jelas Muklas.

Di tempat terpisah ketua Badan Permusawaratan Desa (BPD) Wira Bangun Edi Jarnoto meminta kepada penjabat Bupati Mesuji agar dapat mengabulkan permintaan masarakat terkait jalan milik pemda yang terletak di desa tersebut karena jalan tersebut adalah jalan utama di Desa Wira Bangun dan panjang jalan itu han 630.M,saja.

Edi Jarnoto juga menceritakan bahwa aparatur desa dan masyarakat Wira Bangun selama ini selalu mendukung penuh semua program-program pemerintah Kabupaten Mesuji, terbukti untuk yang pertama masarakat telah menghibah kan tanah seluas sembilan H.untuk pembangunan masjid agung dan wisata religi yang saat ini pembangunan nya sudah selesai, selanjutnya nya yang kedua masyarakat juga telah menghibah kan tanah seluas satu H. Yang saat ini sedang di lakukan tahap pembangunan gedung KIR oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Mesuji.

“Pada saat masarakat memberikan tanah hibah kepada Pemda Mesuji saat itu pemimpin yang lama menjanjikan akan memprioritas kan pembangunan jalan utama desa ini namun sampai saat ini tidak ada realisasi nya, pernah juga pada awal tahun 2022 ada tim dari PUPR datang untuk mengukur panjang jalan tersebut di saksikan oleh perangkat desa BPD dan tokoh masarakat.namun ternyata jalan Wira Bangun yang di ukur oleh tim yang di bangun jalan di desa lain di situlah masarakat sangat kecewa dan kami menduga ada pengalihan pembangunan jalan pada saat itu”jelas nya.

((Roni))

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *