Reformasiaktual.com//Bandung, – Maraknya aksi bullying atau perundungan di lingkungan sekolah membuat para pelajar kelas 10/XII SMAN 10 Kota Bandung tergerak membuat karya film pendek bertemakan “STOP BULLYING”. Selasa (22/11/22).
Hal tersebut di buat sebagai perwujudan kurikulum merdeka dalam rangka mengamalkan P5 (Project Penguatan Profit Pelajar Pancasila).
Aksi bullying atau pun perundungan kemabali marak di lingkungan sekolah, oleh karenanya pihak sekolah SMA Negeri 10 Kota Bandung yang berlokasi di Jl. Cikutra Kota Bandung memberikan kebebasan kreatifitas bagi para peserta didiknya.
Tentunya kesempatan tersebut di manfaatkan oleh para siswa untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam dunia seni yang salah satunua adalah dengan membuat karya film pendek.
Di ketahui dewasa ini pengguna media sosial yang serba bebas kerap membuat para generasi muda salah dalam memanfaatkannya, sehingga di buatlah film tersebut yang menggambarkan betapa merugikannya aksi bullying.
Kepala Sekolah SMAN 10 Bandung A.T. Takdir Pancaroba, S.Pd.,M.Pd dalam wawancara khususnya menyampaikan, hal ini dapat mengembangkan segala kemampuan anak karena pada dasarnya ada sisi yang harus di kembangkan semua anak terkait potensi diri, yang di antaranya membuat salah satu project mengusung tehnogi inovasi yang kairannya dengan perfilman, yang mana materinya sangat menarik tentang bullying atau perundungan.
“Hal ini sangat menarik, karena pada saat ini fenomena bullying itu sangat luar masiv di lakukan di tataran pelajar, makanya hal ini merupakan sebuah karya yang bagus bisa menjadikan informasi bahwa bully itu merupakan sesuatu yang terlarang yang mengakibatkan sesuatu yang tidak baik bagi masa depan para siswa”. Jelasnya.
Pihaknya berpesan kepada seluruh siswa SMAN 10 Bandung, kalian adalah orang-orang yang hebat terbukti bahwa para lulusan SMAN 10 Bandung menjadi orang-orang yang hebat, sekitar 160 siswa keterima di Perguruan Tinggi Negeri serta banyak siswa yang berprestasi sebagai olahragawan bahkan ada yang menjadi Timnas U19 bahkan menjadi Tim Bola Volly Nasional hal tersebut membuktikan secara akademis SMAN 10 Bandung luar biasa.
Sementara menurut, Alya Putri Yustika dan Tia Nurazizah siswa kelas 10/XII SMAN 10 Bandung, mengatakan, Project ini merupakan program pemerintah jadi kami mendapat topik dan tema yang sudah di pilih, jadi project ini di berikan 2 pilihan tentang hidup sehat sama cyber bulling, kebetulan kasusnya lagi marak tentang cyber bullying, akhirnya kami ngambil tentang cyber bullying.
“Bullying lagi booming di kalangan anak-anak SMA, SMP, anak SD pun mungkin adalah yang di bully sama teman-temannya jadi kita ngambil tema itu buat di jadikan film project”. Terangnya.
Di lanjutkannya, sementara untuk kendala mungkin dari yang pemainnya atau dari kita-kita juga yang males buat syutingnya atau ngatur jadwalnya ada yang ekskul, kendalanya di waktu.
“Kami berharap bisa membuat orang-orang sadar soal cara berperilaku kita di media sosial itu bagaimana agar supaya tidak menyakiti hati orang lain, membuat orang lain depresi ataupun stress”. Harapnya.
Pesan dari kami, jangan saling bully baik secara online ataupun langsung tidak boleh, siapa tau orang yang di bully mentalnya tidak kuat, akan menjadi down, kasihan janganlah bully-bullyan, berhati-hati dalam berbicara dan berperilaku di media sosial.
Masih di lokasi yang sama Wali kelas 10/XII Ruci Sucitra, S.Pd menambahkan, penerapan yang harus kami berikan kepada anak-anak mengenai P5 ini memang harus di biasakan dengan membiasakan diri untuk bernalar kritis membuat sesuatu yang ada menjadi luar biasa nah itu membutuhkan suatu proses-proses secara mandiri dan berkelanjutan dan tidak terhenti sampai di situ.
“Karna memang dulu dan sekarang target kita berbeda peserta didik itu mereka lebih di tuntut untuk kreatif dan mandiri dan inovasi dengan P5 ini tidak cukup hanya untuk anak-anak saja, karena kami sekolah butuh dorongan juga dari orang tua siswa”. Jelasnya.
Masih kata Ruci, makanya dari semenjak tahun ini orang tua siswa ada kelompoknya yang ikut membantu mensukseskan dan membantu siswa mensukseskan dalam membuat project-project P5 ini.
“Mengajak dan terus di bimbing agar tetap menikmati semua project-project P5 ini dengan penuh antusias dan kesadaran diri bahwa ini adalah tujuan awal kalian di SMA dan kelas 10/XII. Intinya adalah pertama mungkin mereka merasa lelah, jenuh tapi dengan pendekatan bimbingan wali kelas mungkin hal itu terasa oleh anak-anak mereka bisa merasa enjoy dan menikmati P5 ini”,Pungkasnya.
Red