Reformasi aktual. Com // Kabupaten Purwakarta- Berdasarkan pantauan awak madia reformasi aktual,seiring perjalan waktu,Desa dangdeur,kec,bungursari kabupaten Purwakarta jawa barat,pemerintah desa dangdeur terus melakukan pe ingkatan ,apalagi di saat tatang taryana SM ,yang biasa lurah lenteng memjabat sebagai kepala desa
Pembangunan nya selalu di tingkat kan demi kemajuan desanya di dalam segi bidang apaun yg menyakut kemajuan desa nya.
Yakni terkait jalan kingkungan(jaling)akses jalan pemakaman (TPU) dan tempat-tempat lain di antara tempat beribadatan seperti musholah ,masjid,bahkan pesantren,terlebih kantor desa pun di tata sedemikian rupa,sehingga kelihatannya sangat megah dan unik namun nampak alammi,karena di kelilingi bambu yg di ukir sedemikia rupa sebagai bentuk kekreatifpan seni. yg sangat luhur nilainya,sehingga keliatan megah ibarat kata seperti keraton Balai mercukonda.
Rupanya,sang kades muda tergolong kaum melenial yg memiliki pemikira sangat deswasa mampu mengubah desanya menjadi jauh lebih bagus dari para pemimpin terdahuku,bukan berarti para pemimpin terdahulu tidak bagus,akan tetapi ada nilai yg lebih.
Selain itu juga,rupanya kades yg satu ini haus akan membangun terutama pembangunan kantor desanya yg terus di tata sehalus mungkin,terbukti menjawab ke inginan masyarakatnya.
Kades dangdeur tatang taryana,SM saat di temui di ruang kerjanya mengtakan ya benar,ungkap nya.
Bahkan iya akan terus berbenah akan terus pembangun terutama pembangunan kantor desa terus di tata sehalus mungkin karena kantor tempat pelayanan masyarakat dan itu milik masyarakat pula ,
Namun terwujudnya pembangunan untuk meneruskan dari pemimpin- pemimpin terdahulu,yg namnya jabatan adalah amanah dari Allah SWT yang perlu dipertaggung jawab kan dunia akhirat,
Selama masih ada kesemptan dan kepercyaa darimasyarakat waktu tidak akan saya sia- sia kan guna mequjutkan pembangunan tuturnya yg sesuai dengan kempuan yang ada yang penting di dasari rasa berkeinginan penuh iklas yang tertanam dalam hati nurani, tanpa itu jauh kemungkinan terwujud,
(Suhendar Fajar RA)