Reformasiaktual.com//BOGOR –
Hari kedua di bulan Nopember, Pemdes Cileungsi Kidul menggelar Musrenbangdes dalam rangka pembahasan dan kesepakatan RKPDes tahun, 2023 di aula kantor desa Cileungsi Kidul Kec Cileungsi Kab Bogor Rabu – 2/11/2022 dimulai sejak pukul 13.00 WIB.
Kegiatan diikuti para stakeholder Desa Cileungsi Kidul Kades Rudi Sukarya SE, Ketua BPD H Ujang Kaman ST, Wakil Ketua Wandi Suryana dan anggota lainnya , Pendamping Desa Rahman Nugraha SH.MH, Plt Sekcam Cileungsi Ikin, staf DPMD Nana, para Kadus, RW, RT, LPM, Bumdes, Karang Taruna, Pokja PKK, Posyandu, dan MUI.
Kepada awak media Kades Rudi Sukarya menyatakan bahwa dalam Musrenbangdes tersebut garis besar nya adalah membahas Rencana Pembangunan desa. “Pertama-tama tadi, kita paparkan via layar pencapaian Desa dari tahun 2021-2022, juga adanya beberapa penghargaan baik dari kecamatan dan kabupaten dan hal ini sudah dikomunikasikan dengan lembaga Desa ” ujarnya.
Lanjutnya sesuai dengan janji politiknya, Rudi memprioritaskan 2 hal untuk tahun 2023 nanti yaitu pengadaan mobil ambulans Desa dan pembangunan drainase khususnya di wilayah RT 01 RW 01 dan di RT 02 RW 008 kampung Bojongkaso, dikarenakan selalu banjir saat musim hujan.
“Dua prioritas pengadaan ambulans desa dan pembangunan drainase, hal ini pun berdasarkan musdus. Selain itu juga masih ada beberapa titik pekerjaan betonisasi dan titik-titik pekerjaan akan diputuskan nanti dalam Musdes penetapan RKPDes beberapa hari ke depan.
Harapannya dengan Musrenbangdes ini program-program Pemdes didukung oleh kelembagaan desa serta perencanannya sesuai dengan yang diharapkan masyarakat dan juga berkesinambungan dengan program-program sebelumnya” Ucap Rudi.
Sementara itu Ketua BPD H. Ujang Kaman menyambut baik pelaksanaan Musrenbangdes. BPD turut mengawasi pelaksanaan kegiatan Desa, serta setiap usulan dari warga via RT, RW, Kadus akan dipertimbangkan.
“Pembangunan yang sebelumnya sudah direncakan di tahun 2022, tetapi belum terealisasi menjadi _prioritas _di tahun 2023. Dan adanya perubahan porsi BLT DD dari 40 % lebih tahun ini menjadi 25 % saja di tahun 2023 tentu porsi sisa untuk pembangunan menjadi naik. Intinya ada pembangunan yang berkesinambungan” pungkas.
(M Yusup)