BULUKUMBA// reformasiaktual.com – Muh. Arief HS, warga Kelurahan Tanete Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba, memantapkan diri untuk maju sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dari Daerah Pemilihan Bulukumpa – Rilau Ale di Pileg 2024 mendatang.
Desas-desus majunya pria yang lebih karib di sapa Arief Sahabu oleh warga Kecamatan Bulukumpa ini, terdengar nyaring di awal Tahun 2023, Selasa 2 Januari 2023.
” Sebagai warga Kecamatan Bulukumpa dan asli lahir di Tanete, saya dengan ini menyatakan sikap ingin mengabdi pada kemajuan masyarakat Kecamatan Bulukumpa dan Rilau Ale pada khususnya dan untuk Kabupaten Bulukumba secara keseluruhan,” terangnya saat ngopi sore bersama redaksi.
Sekedar diketahui, Arief Sahabu merupakan sosok pengusaha yang cukup populer di masyarakat Kecamatan Bulukumpa dan Rilau Ale.
Pria berusia 48 tahun ini mantap mencalonkan diri sebagai calon legislatif serta menekankan pentingnya politik bersih. ” Salah satu slogan dalam kehidupan saya adalah tidak mengambil yang bukan hak,” tegasnya.
Suami dari Hj. Harlindah ini, juga meminta doa restu pada masyarakat dan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh wanita dan segenap masyarakat di Kecamatan Bulukumpa dan Rilau Ale, agar diberikan kelancaran dan kesehatan dalam menghadapi kontestasi di Pemilu 2024 mendatang.
Ia juga mantab dapat merebut satu kursi dari Dapil Bulukumpa dan Rilau Ale.
Arief Sahabu maju nyaleg pada Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Sekedar diketahui pada Pileg 2019 lalu, Gerindra di Dapil Bulukumpa – Rilau Ale berhasil meraih 2 kursi di DPRD Bulukumba.
“Saya ingin membawa itikad baik untuk kemajuan masyarakat di Kecamatan Bulukumpa dan Rilau Ale agar lebih baik lagi. Semua bisa berhasil, bisa gagal, tergantung dari bagaimana kita menjalankannya. Jangan sampai kita menjadi ‘sebuah tikus yang mati di lumbung padi’ karena kita selama ini berada di Kecamatan Bulukumpa pada khususnya, tetapi tidak merasa memiliki Kecamatan ini, makanya banyak hal hal yang terbuang percuma,”lanjut Arief Sahabu.
“Bersinarlah tanpa meredupkan pelita orang lain, sebab semua orang punya pelitanya masing-masing, Tuhan telah memberikan kita kehidupan yang sempurna, memberi kesempatan yang sama besarnya untuk mendapat puncak kehidupan, Tabe mohon doa RestuTa semua, pada idi pi najaji (Mohon doa Restunya semua, karena kita semua yang bisa membuat seseorang jadi berguna bagi orang lain),” ucapnya mengakhiri perbincangan.
Agus