Reformasi.com//Martapura, OKU Timur-
Dampak dari tekanan debit air sungai komering yang kian hari mengikis tanah pinggiran sungai, hingga membuat sejumlah pinggiran sungai terkikis tepatnya di pinggiran pemukiman warga Desa sabah lioh kecamatan Bunga Mayang kabupaten OKU Timur provinsi Sumatera selatan.
Hasil pantauan wartawan di lapangan, tampak pinggiran sungai terkikis hingga tanah menjadi amblas akibat tergerus air sungai, karena belum adanya Turap Penahan tanah di pinggiran sungai tersebut.
Kepala Desa sabah lioh kecamatan Bunga Mayang kabupaten OKU Timur, Yusmanizar saat di bincangi wartawan media ini mengatakan (08/01/2023),” Memang selama ini tanah yang ada di sepanjang pinggiran sungai yang ada di desa kami ini selalu tergerus air sungai, hingga berdampak pada pemukiman warga dan jalan lintas provinsi, ujar kades.
“Apa lagi di dusun 1, 3 dan 4, di sana rumah-rumah warga desa kita ini banyak di dekat aliran sungai komering, hingga selalu membuat warga was-was, takutnya rumah amblas jatuh terbawa arus sungai, ungkap kades.
“Contohnya sudah ada rumah warga yang hanyut di bawa air sungai, karena tanah di pinggiran sungai terbis saat air sungai komering meluap tempo hari, Jelas kades.
Saya, selaku kades Sabah lioh, sangat berharap pada pemerintah baik itu pemerintah Pusat, Pemerintah provinsi Sumsel hingga kabupaten OKU Timur dapat merealisasikan pembangunan Turap penahan tanah di tepian sungai komering yang ada di desa kami ini, harap kades.
Senada di katakan Kadus Dusun 1, Saya berharap sekali kepada pemerintah baik itu Pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten OKU Timur dapat mendengar apa yang menjadi keluhan kami selama ini, karena andai di biarkan seperti ini, takutnya rumah-rumah warga di sepanjang pinggiran sungai komering ini nantinya hanyut terbawa arus, dampak tanah selalu terkikis air komering, pungkasnya.
(Krisna)