Reformasiaktual.com//GARUT- Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, mengimbau masyarakat Kabupaten Garut untuk tetap tenang pasca terjadinya gempa berkekuatan 4.3 Skala Richter (SR) di Kabupaten Garut pada Rabu malam (1/2/2023).
“(Imbauan) untuk masyarakat terutama harus tenang, dan lihat kalau rumahnya memang sudah hampir rubuh, kami mohon bisa tidak ditinggali terlebih dahulu, karena kami khawatir ada gempa susulan,” ujar Wabup Garut.
Berdasarkan informasi sementara yang ia terima, Wabup Garut memaparkan jika gempa ini berdampak kepada rusaknya beberapa rumah milik warga, khususnya yang berada di Kecamatan Samarang dan Kecamatan Pasirwangi.
“kami sedang melakukan verifikasi di lapangan. Tapi secara umum, Samarang itu lebih sedikit tapi kondisinya berat ya, rusak berat, sedang sampai berat, sedangkan Pasirwangi jumlahnya memang banyak 370 tapi ringan dan sedang,” ucapnya.
Ia mengungkapkan hingga saat ini pihaknya sedang melakukan verifikasi terkait dampak yang terjadi pasca kejadian gempa yang mengguncang Kabupaten Garut dan sekitarnya ini.
“Jadi, sekarang sedang melakukan verifikasi dulu, nanti sore kita akan rapatkan semua personil yang melakukan assessment di lapangan, kita panggil di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) kami akan melakukan pembahasan sehingga nanti tindak lanjut yang akan dilakukan bisa semakin jelas,” ungkapnya.
Wabup Garut berharap agar masyarakat yang rumahnya mengalami rusak berat untuk sementara waktu tidak tinggal terlebih dahulu di rumah tersebut, karena ditakutkan ada gempa susulan yang terjadi.
“Jadi, harap tenang dan siap-siap ya kalau ada gempa susulan, sekali lagi rumah yang rusak berat lah ya untuk tidak ditinggali dulu, dan tentu yang bisa kita lakukan yang terbaik itu lakukanlah, bisa di keluarga, bisa di tetangga atau di tempat-tempat yang lain, yang aman,” tandasnya.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Garut, hingga Kamis pukul 21.30 WIB (2/2/2023), meski tidak ada korban jiwa, di dua kecamatan, yakni Kecamatan Samarang dan Pasirwang, tercatat total rumah terdampak sebanyak
495 unit rumah, terdiri dari 367 unit rumah mengalami rusak ringan (RR) , 111 unit rumah rusak sedang (RS), dan 17 unit rumah rusak berat, serta terdampak lainnya sebanyak 8 unit fasilitas pendidikan meengalami kerusakan.
Pian